Tidak Memiliki Ijin IPAL,Swiss-Bel Hotel Di Demo

Kabar Nusantara News;- Mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Celebes Law and Transparency melakukan aksi unjuk rasa di Swiss Belhotel, Jalan Pasar Ikan, Ujung Pandang, Makassar, Rabu, 25 April 2018.Makassar (25/04/2018)

Mereka menuntut beberapa adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan manajemen Swiss Belhotel Makassar, para pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk bertuliskan mahasiswa mendesak Pemerintah Kota [Pemkot] Makassar ditutup dan izin beroperasinya dicabut.

Diketahui, pemilik. Soedirjo Aliman alias Jentang sehingga para pengunjuk rasa meminta dan mendesak izin operasi Hotel ini dicabut karena diduga tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah [IPAL] serta membuang sembarangan limbahnya ke area yang dekat dengan pemukiman masyarakat.

Dalam orasinya, Syarif Kordinator Celebes Law and Transparency mengatakan bahwa diduga adanya oknum di Dinas Lingkungan Hidup [DLH] Makassar yang bermain mata dengan pemilik Hotel Swiss Belhotel Makassar.

“Sehingga diberikan peluang beroperasi meski hingga saat ini belum mengantongi Izin Limbah dalam hal ini tak punya Instalasi Pengelolaan Air Limbah [IPAL] sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,”tegas dia.

Dia juga mengungkapkan bahwa dalam UU tersebut kan jelas, seluruh usaha baik restoran, hotel maupun rumah sakit harus mengantongi izin prinsip ini terlebih dahulu sebelum mendapatkan izin beroperasi.

“Ini jusru hebat belum penuhi izin prinsip malah sudah terbit izin operasi hotelnya. Kami akui memang hebat ini pemilik hotel si Jentang,”ungkapnya

Jauh dikatakan bahwa limbah Hotel Swiss Belhotel Makassar milik Jentang tersebut tersembunyi di semak-semak lahan kosong yang terletak tepat di sebelah Hotel Dalton di Jalan Perintis Kemerdekaan makassar.

Limbah yang terbungkus menggunakan kantong plastik hitam berukuran besar tersebut diketahui terdiri dari limbah tinja dan limbah lemak makanan dari hotel tersebut yang dibawa ke lokasi mengendarai mobil Isuzu Panter jenis Pick-up berwarna hitam.

“Limbahnya dua minggu terakhir dibongkar disini. Sorean mereka bongkar disini limbahnya. Limbah itu sangat mengganggu karena baunya yang sangat menyengat hidung,”kata Mahlin salah seorang warga setempat.(*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *