Polisi Didesak Bebaskan Aktivis yang Ditangkap

Kabarnusantaranews, Makassar;- Pasca Penangkapan Aktivis di kota Makassar beberapa hari yang lalu, membuat sejumlah Aktivis di daerah bergerak dan mengecam tindakan oknum aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap beberapa Aktivis Mahasiswa.

Pasalnya, aktivis yang ditangkap tersebut hingga saat ini belum juga di bebaskan oleh pihak kepolisian.

Kecaman tersebut datang dari Aktivis Angkatan Muda Yayasan Al Falah (AMYA) Rusdi yang mengecam sikap aparat kepolisian yang bertindak agresif terhadap sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan unjuk rasa di depan Polrestabes Makassar.

Ketua AMYA Bantaeng ini mengatakan, bahwa tindakan oknum Aparat Kepolisian di depan Polrestabes Makassar itu sudah tidak wajar lagi.

“Saya meminta kepada seluruh kawan-kawan Aktivis baik yang tergabung dalam Angkatan Muda Yayasan Al Falah, maupun di Lembaga BAIN HAM RI untuk bersatu melakukan aksi unjuk rasa mendesak Aparat Kepolisian untuk segera membebaskan kawan-kawan aktivis yang masih ditahan saat ini,” tegasnya

Sementara puluhan mahasiswa Makassar yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) masih bertahan depan Kantor Polrestabes Makassar di Jln Ahmad Yani kota Makassar, Rabu (4/12).

Aldi selaku jenderal lapangan, mengatakan bahwa KAMI tak mau meninggalkan Polrestabes Makassar sebelum kawan-kawan mereka di bebaskan oleh pihak polrestabes makassar, diantaranya Adi, Akbar, Ado, Ancu, Yunus dan Erik.

“Penangkapan sejumlah aktivis ini bermula saat KAMI berunjuk rasa di depan Polrestabes Makassar terkait penangkapan aktivis Mahasiswa beberapa hari yang lalu,” sebutnya

Namun, lanjut Aldi, disaat yang bersama didalam aula Mapolrestabes Makassar sedang berlangsung pertemuan antara Irjen. Pol Mas Guntur Laupe (Kapolda Sul-sel) beserta jajarannya.

Selain dibubarkan paksa, massa Mahasiswa tersebut juga di pukuli (Dianiaya) hingga mengalami luka memar dan di tangkap oleh pihak Polrestabes Makassar, dan nampak Akbp. Indratmoko (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar berada diantara puluhan personil Polrestabes Makassar yang sejak awal tidak sepakat akan adanya aksi unjuk rasa depan mapolrestabes Makassar.

Imam, peserta aksi mengaku bahwa salah satu anggota Polrestabes makassar dari satuan Provost Polrestabes Makassar menodongkan atau mengancam menggunakan senjata api (Senpi) jenis pistol ke arah para pengunjuk rasa.

Hingga berita ini diturunkan, Aktivis dari KAMI yang tergabung dalam beberapa organisasi mahasiswa diantaranya LMND, GAM, PPM, PRODEM, MAPERA dan INAKOR masih bertahan didepan Mapolrestabes Makassar. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *