Aktivis HMI Cagora Harap Unismuh Kembalikan Uang Ramah Tamah dan Wisudah Mahasiswa

Kabarnusataranews,Makassar;– Aktivis HMI Cabang Gowa Raya Asmin merasa perihatin terhadap kondisi mahasiswa yang semakin tak menentu ditengah Covid-19 yang di Indonesia.

Diketahui Covid-19 menyerang banyak orang dan membuat berbagai aktivitas setiap orang terhambat, termasuk pendidikan apalagi dalam perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Sejumlah kerugian pun juga turut dialami mahasiswa karena harus menjalani kuliah daring khususnya mahasiswa di Unismuh Makassar.

“Kita berterima kasih kepada pihak kampus Unismuh Makassar karena memberikan kuota sebesar 250 ribu kepada setiap mahasiswa yang dikurangi dalam SPPnya. Semoga itu benar, dan tidak dilanggar kemudian hari,” ungkap alumni mahasiswa Manajemen Unismuh Makassar, Rabu (24/6/2020).

Akan tetapi menurut warga asal Kabupaten Bone itu merasa hal itu saja tidak cukup. Sebab mata ditengah pandemi mereka sama sekali tidak mendapatkan sarana dan prasarana dari Unismuh Makassar.

“Ini sangat sederhana, mahasiswa tidak masuk kelas artinya tidak memakai fasilitas kampus. Tapi kok SPPnya atau bayarannya tetap saja ma, kan ini konyol. Selain itu, banyak adik-adik saya juga mengatakan kuliahnya tdak efektif, karena jaringan sehingga muatan materi tersebut tidak dipahami,” tutur pengurus HMI Cabang Gowa Raya.

Ia juga prihatin terhadap lembaga kemahasiswan yang diam melihat kondisi mahasiswa saat ini. Padahal nasib mereka sama, yakni penuh kesulitan dalam membayar SPP ditengah pandemi Covid-19.

“Saya heran kok lembaga BEM dan Himpunan Mahasiswa Jurusan diam, apa mereka sudah di janji atau apa?. Atau mereka sedang masuk angin atau apa?. Jangan sampai pertanyaan ini muncul dan mengurangi kepercayaan mahasiswa untuk berlembaga. Seperti untuk apa berlembaga, kalau kalian tidak diperjuangkan, kan sia-sia saja. Kalian setiap semester menyumbang ke lembaga tapi tak diperjuangkan, lebih baik kalian tak usah mengapdi,”.

Walapun demikian, kader asal HMI Komisariat Ekonomi Unismuh Makassar, masih berharap agar pihak Birokrasi untuk memperhatikan kondisi keuangan mahasiswa dimana pendapatan orang tua mereka pasti berkurang.

“Saya harap, pihak Unismuh Makassar dalam hal ini Rektor dan jajarannya menyadari dan sudah pasti mereka memperhatikan kondisi itu, dan semoga saja kebijakan pengurangan SPP atau kalau bisa penghapusan SPP. Selain itu juga pengembalian uang rama tamah serta wisudah yang batal, pihak kampus harus bertanggung jawab. Kasihan mahasiswa. Jika tetap tinggal diam, sudah pasti gelombang gerakan mahasiswa pasti akan terjadi dengan membawa diri mereka masing masing dan akan merusak citra kampus yang kita harapkan untuk terus tumbuh bersama,” tutupnya.(rls/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *