Saddam Al Jihad : Tritura Dalam Era Youth Zaman Now Di Indonesia

Kabar Nusantara News;- Pemerhati Sosial Respiratori Saddam Al-Jihad mengingatkan para Pemuda dan Mahasiswa Indonesia untuk mengingat kembali sejarah Tritura yang jatuh pada tanggal 12 Januari 1966, yang melibatkan organisasi pemuda KAMI, KAPI, KAGI, dll. Dengan tiga tuntutanya yaitu pembubaran PKI, perombakan kabinet Dwikora dan turunkan harga pangan.Makassar (12/1/2018)

Menurutnya, “Semua itu di motori oleh pemuda militan dan progresif yang memiliki semangat untuk melakukan tranformasi politik dan ekonomi di Indonesia. Untuk itu harus kita jaga semangat dan keberlanjutan gerakanya, “papar Saddam saat di konfirmasi melalui What’s app Jumat (12/01/2017).

Belakangan ini isunya berbeda dengan masa itu, namun tetap saja yang tersandera adalah rakyat, Saddam menjelaskan, “Berbagai macam isu yang berkembang terkait dengan LGBT, ekonomi bangsa yang lesu dan maraknya pemeberitaan hoax di Indonesia kini semakin menghawatirkan. Akibatnya banyak sekali masyarakat khususnya pemuda Indonesia yang harus menanggung beban atas mencuatnya isu negatif tersebut, “tuturnya.

Untuk itu Respiratori Saddam Al Jihad mengusung Tritura di era Youth Zaman Now dengan tiga tuntunya, “LGBT ialah suatu bentuk kejahatan yang berlindung atas nama HAM, bagaimana kemudian kelompok-kelompok pro LGBT ini mendesak negara untuk mengakui keberadaan mereka di NKRI, padahal dalam agama manapun tidak dibenarkan hubungan sesama jenis ini,

Karena pada hakikatnya tuhan hanya menciptakan manusia dalam dua jenis yaitu laki-laki dan perempuan dan itu adalah fitrah dari tuhan apapapun agamanya,” jelas Wasekjen PB HMI ini.

Selain itu, ia mengingatkan pada Presiden untuk berhati-hati dengan rayuan manis negara-negara barat agar mau berhutang pada negaranya. “Hutang yang di berikan oleh negara -negara tersebut memiliki dampak yang cukup serius terhadap lahan dan sumber daya alam di Indonesia. Apalagi fokus Presiden pada sektor infrastruktur tidak begitu saja di terima oleh masyarakat sebagai hal positif, tapi masih menuai pro dan kontra. Maka sebaiknya Presiden lebih aktif memperhatikan kesejahtraan ekonomi masyarakat sebagai pondasi utama bangsa,” cetusnya.

Yang terakhir pria alumni Universitas Padjajaran Bandung ini menilai Hoax sebagai ancaman yang serius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Saddam menegaskan, “Hoax ialah bentuk lain dari fitnah yang di tebarkan melalui akun gelap dan media yang tidak terverifikasi sumber dan isi pemberitaanya. Untuk itu saya mengajak masyarakat dan pemuda agar lebih berhati-hati terhadap kejahatan digital di era virtualtas ini,” tutup Mantan Ketua Umum HMI Cabang Jatinangor ini.

Penulis : (Arh)

Editor : (Arwan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *