Mahasiswa Papua di Medan Demo Terkait Pemblokiran Internet di Papua dan Papua Barat

Kabarnusantaranews, Medan ;– Puluhan mahasiswa asal Papua kembali melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (31/8). Aksi ini bertujuan untuk memprotes pengerahan personel TNI-Polri dan pemblokiran internet di Bumi Cendrawasih. Minggu (1/9/2019)

Dalam tuntutannya, massa meminta Pemerintah RI membuka kembali akses internet di Papua. Sebab mereka menilai pemblokiran artinya negara tidak mampu menyelesaikan persoalan Papua.

“Segera cabut pemblokiran internet di Papua. Ini merupakan pelanggaran HAM. Kami selalu ditindas. Kami selalu didiskriminasi,” kata koordinator aksi Damiel Wandik.

Bahkan, massa juga memprotes pengerahan aparat TNI dan Polri ke Provinsi Papua dan Papua Barat dalam beberapa hari terakhir.

“Kami dengar, polisi di sini juga dikirim ke sana. Ini kami anggap sebagai tindakan untuk mengekang kebebasan warga Papua,” tegas massa.

Mereka meminta agar pemerintah menarik seluruh personel TNI dan Polri dari Tanah Papua. Massa mengancam jika militer masih tetap ada di Papua, maka mereka akan terus menggelar aksi.

“Akan ada gelombang unjuk rasa yang makin besar jika militer tidak ditarik dari sana. Kami tegaskan aksi tak hanya di Papua, tetapi juga di beberapa daerah di Indonesia,” tegasnya.

Dari informasi yang dihimpun, mereka melakukan longmarch dengan berjalan kaki dari asrama Papua di depan kampus Universitas Sumatera Utara (USU) menuju Lapangan Merdeka. Para mahasiswa membawa sejumlah atribut Bintang Kejora, serta mencoret wajah dan badan mereka dengan gambar Bintang Kejora. Beberapa peserta di antaranya mengenakan koteka, pakaian tradisional asal Papua.

Seperti diketahui, Polri mengerahkan sejumlah personel untuk pengamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat sebagai buntut terjadinya aksi rusuh di wilayah itu.

Bahkan Polda Sumut juga memberangkatkan 500 personel ke wilayah itu pada Jumat (30/8). Mereka akan bertugas di sana hingga situasi keamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat kondusif. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *