Kabar Nusantara News;- Pelaksanaan Festival budaya Lagaligo yang akan digelar di Kabupaten Soppeng, 17 – 23 Desember 2018, mulai bersambut.Makassar (19/10/2018)
Sejumlah negara menyatakan kehadirannya begitu pula antusiasme pelaku kebudayaan lokal yang mulai hangat.
Melihat antusiasme itu, Pemkab Soppeng diminta untuk memanfaatkan secara maksimal perhelatan ini agar bisa melahirkan getar yang lebih menasional.
Selain isi acaranya yang nanti akan banyak disambut dengan baik, juga diharapkan festival ini melahirkan buah buah pikiran bagi kebudayaan lokal yang punya jangkauan pengaruh hingga ke tingkat nasional.
“Saya lihat ada seminar internasional kebudayaan.Ini harus dimanfaatkan untuk lahirnya sebuah deklarasi yang misalnya bisa disebut sebagai Deklarasi Soppeng. Isinya buah-buah pikiran kebudayaan lokal yang bisa memperkaya khazanah kebudayaan nasional,”kata Nurmal Idrus, salah seorang tenaga ahli di Pemkab Soppeng,di Makassar, Jumat 19/10.
Pokok pokok pikiran kebudayaan dari Festival Lagaligo ini nantinya diharapkan sejalan dengan perintah dalam UU No. 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang baru saja disahkan.
“Materi dalam pokok pokok pikiran itu nanti bisa berupa naskah kuno, tradisi lisan, mainan dan olahraga tradisional, musik, senirupa, ritus agama serta pranata sosial,”ujar Nurmal yang juga Ketua Dewas RSU La Temmamala ini.
Nanti, Bupati Soppeng dan seluruh jajarannya beserta panitia festival akan mengumumkan isi deklarasi itu secara nasional dan kemudian mengantarkan naskahnya ke Kementrian Kebudayaan di Jakarta.
“Dengan demikian, efek festival tak hanya akan sampai pada akhir festival tetapi akan sampai sepanjang masa karena ada blue print berupa pokok pokok pikiran kebudayaan yang dilahirkan,”ujarnya.
Ia menyarankan agar panitia festival membentuk tim khusus untuk merumuskan pokok pokok pikiran itu.
“Anggotanya bisa terdiri dari akademisi kebudayaan, para pelaku kebudayaan dan orang-orang yang selama ini konsen pada kebudayaan lokal,” tutupnya.(*)
