Kabar Nusantara News;- Masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja Bpk. Niko Biringkanae & Bpk. Viktor Datuan Batara (NIVI) suda 2 tahun masa kepemimpinannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja yang juga ditandai pada tanggal 17 februari 2018 beberapa hari yang lalu mengadakan syukuran 2 thn masa kepemimpinannya.Makassar (25/02/2018)
Pro Kontra dalam berjalannya masa kepemimpinan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja tentu banyak mendapat tanggapan positif dan negatif dari kalangan masyarakat dan tak terlepas juga dari para kalangan Aktivis pemuda juga demikian.
Saya Pasa Maraya adalah bagian dari aktivis Pemuda Simbuang-Mappak mengapresiasi masa kepemimpinan pasangan yang akrab disapa NIVI (Niko-Viktor) tersebut karena dalam menjalankan tugasnya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja masih dalam posisi kerja Kolektif Kolegial (Kerja sama yang baik). Namun sebagai bagian dari aktivis pemuda tana toraja juga sebagai Koordinator wilaya sulawesi selatan Aliansi Pemuda Toraja Indonesia (APTI), terlebih khusus adalah Pemuda yang berasal dari kecamatan yang sangat terpencil (Terisolir) kecamatan Simbuang-Mappak, menegaskan bahwa
“Mari Revitalisasi 22 Pokok Program Unggul dan Sejahtera” seperti yang telah digaung-gaungkan saat masa-masa kampenye saat itu sebelum menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja.
Saya kembali mengingatkan dengan tegas “Jangki lupa janjita’, apalagi berkhianat atas nama Rakyat” terlebih bagi kami dari kecamatan di wilayah-wilayah pinggiran.
Seruan gerarakan 192 (Aliansi Pemuda dan Masyarakat Simbuang-Mappak Menggugat” juga mengikut sertakan kelompok Cipayung dan organisasi-organisasi panguyuban (daerah) lainnya yang ada di toraja beberapa hari lalu pada hari senin, 19-01-2018 menjadi tontonan bagi semua kalangan masyarakat Tana Toraja di Kantor Bupati dan juga Gedung DPRD tana toraja sebagai bukti bahwa pemerataan pembangunan yang ada bagi masyarakat ternyata belum merata sama sekali sehingga refleksi masa kepemimpinan yang ada adalah hal yang mutlak dan harus dilakukan guna mewujudkan “Kepemimpinan Pro Kaum Marginal”.
Pokok-pokok program yang urgen dalam rangkah mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang “Unggul dan Sejahtera” harus kembali diefaluasi agar menjadi program prioritas kedepannya seperti :
Peningkatan sarana dan prasarana ruma sakit juga peningkatan status puskesmas di kecamatan kecamatan terpencil agar ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap dalam menunjang kesehatan masyarakat.
Pelayanan KTP, KK, dan Akta Kelahiran agar proses pengurusannya dilaksanakan secara gratis di Lembang/Kelurahan untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat terlebi khusus bagi masyarakat yang kurang mampu dan masyarakat yang sangat jau dari ibu kota kabupaten sehingga prosesnya tidak harus lagi ke kabupaten yang bisa menghabiskan biaya ojek pulang pergi (PP) kisaran Rp. 700.000 seperti dari Simbuang-Mappak ke Kota Makale.
Pembukaan kawasan lahan perkebunan terutama kopi untuk meningkatkan komoditi asli Toraja yang bernilai eksport lewat pendanaan bergulir bagi kelompok tani dalam mengembangkan ekonomi produktif juga perikanan dengan program Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) lebih dimaksimalkan dan Kejelasan alokasi anggarannya lebih diperjelas hingga ke kampung-kampung.
Percepatan pembangunan infrastruktur di kecamatan-kecamatan terpercil agar pengadaan exkavator dan buldoser tiap tiap wilaya dengan alokasi APBD tiap tahunnya sebagai biaya peroperasian alat tersebut untuk dimaksimalkan dalam rangkah mempercepatan pembangunan infrastruktur hi ke desa-desa.
Tiga tahun masa kerja bupati dan wakil bupati kedepannya agar lebih fokus pada prioritas program yang pro masyarakat yang terisolir dan sistem pembangunan dari desa-desa ke kota adalah salah satu konsep yang sangat kooperatif dalam rangkah mewujudkan Masyarakat Toraja Yang Unggul dan Sejahtera terlebih mewujudkan *Toraja Maelo*
Penulis : FA || Editor : Arwan
