Tidak Rekom Appi, PSI Makassar Sebut Golkar Harus Bercermin

Kabarnusantaranews,Makassar ;- Menjelang Pemilihan Walikota Makassar 2020, dinamika politik Kota Makassar semakin hangat dan dinamis.

Terlebih lagi, pada saat dua partai besar telah menyampaikan perihal sosok bakal calon (balon) Walikota yang akan diajukan ke DPP masing-masing.

Setidaknya, sudah dua partai besar yakni Partai Golkar dan PDI Perjuangan kota Makassar.

Berdasarkan informasi, Partai Golkar dan PDI Perjuangan menyebut ada 3 nama yang di dorong ke DPP masing-masing partai, yakni Danny Pomanto, Syamsul Rizal, dan Irman YL untuk Golkar. Sedangkan untuk PDI Perjuangan, ada Danny Pomanto, Yagkin Padjalangi, dan Irman YL.

Satu nama yang tak diusung adalah Munafri Arifuddin (Appi). Partai Golkar melalui Ketua Bappilu DPD I nya, Kadir Halid beralasan jika nama Appi tidak dimasukkan karena kalah melawan kotak kosong saat pilwali 2018 lalu. Hal ini pun menuai tanggapan dari PSI Kota Makassar.

PSI Makassar menilai, harusnya Golkar bercermin dahulu sebelum melontarkan hal tersebut, apalagi pada saat pilwali 2018 lalu, kita ketahui bersama Golkar adalah salah satu partai besar pengusung Appi.

“Golkar kemana aja 2018 kemarin ? Bukannya dia adalah partai yang mengusung Appi kemarin (2018, red)? Jika Golkar beranggapan demikian, berarti sama saja mengkritisi internalnya sendiri. Disini kita bisa menilai, jika Golkar tidak bekerja maksimal dalam mengusung dan memperjuagkan kandidatnya”, tutur H. Fachrul Halim, Ketua Bappilu PSI Makassar, saat ditemui di sekretariatnya di Jl. Pengayoman, Senin (10/02) sore ini.

PSI justru menilai, hasil dari pilwali 2018 kemarin adalah modal kekuatan Appi untuk kembali bertarung dan memenangkan pilwali 2020 kali ini.

“2018 kemarin, Appi memperoleh sekitar 46,77% suara, padahal saat itu mesin partai pengusung tidak bekerja maksimal memenangkannya. Perolehan itu adalah modal kekuatan untuk Appi bertarung dan memastikan partai pengusung nantinya untuk lebih bekerja maksimal. Jadi, kami harap Golkar jangan piti kana-kanai lah (asbun)”, tandas Fachrul. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *