Kabarnusantaranews, Luwu;- Anggota Dprd sulsel fraksi nasdem bertatap muka dengan masyarakat desa buntu barana kecamatan suli barat kab. Luwu senin 23 des 2019 melaluu program Dprd Sulsel yaitu penyebarluasan perda.
Dalam kegiatan ini, RK sapaan akrab Rakhmat kasjim mensosialisasikan perda Nomor 10 tahun 2015 tentang pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa saya sengaja mengunjungi kecamatan suli barat ini karena sangat relevan dengan perda yang akan saya sosialisasikan yaitu terkait sungai.
“Saya ini hafal betul bahwa di suli ini ada sungai yang sangat menopang keberlangsungan hidup masyarakat hingga ke hilir termasuk ekosistem sekitarnya dan saya juga tau kalau sudsh sangat sering terjadi banjir sehingga saya sampaikanki.”Ungkap Rakhmat Kasjim, Selasa, 24/12.
“Regulasi tentang pengelolaan sungai agar ke depan sungai bisa membawa manfaat untuk kita semua bukan malah membawa musibah, bahkan saya harus terbuka dengan masyarakat bahwa data pemprov sulsel ada 507 Daerah Aliran Sungai (DAS) di sulsel dengan 2 kategori yaitu di pertahankan dan di pulihkan nah sementara status Sungai kita di sini itu berstatus dipulihkan. Saya kira kita semua faham di Pulihkan ibarat orang yang baru sembuh dari sakit harus pemulihan seperti itulah kondisi sungai kita di Suli ini jadi dalam status pemulihan ini butuh kesadaran kita semua untuk menjaga kelestarian sungai kita.”Jelasnya.
Sementara itu, kepala Desa Buntu Barana Ilham spd yang hadir dan memberi tanggapan mewakili masyarakat mengatakan bahwa memang di hulu sudah sangat memprihatinkan kawasan hutan lindung sudah tidak berfungsi sebagaimana mesitnya.
“Pohon sudah banyak di tebang dan di rusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan ini sudah berlangsung cukup lama pak makanya sangat rawan banjir kami ini di sekitar suli dan suli barat dalam tanggapannya.”Jelasnya.
Dalam sosialisasi perda ini rakhmat kasjin menggandeng salah satu narasumber dari akademisi dan juga NGO yang banyak bergerak di pendampingan DAS yaitu Hisma kahman SH.MH.(*)
