Kabarnusantaranews, Makassar;- Proses tahapan pelaksanaan pemilhan wali kota dan wakil wali kota Makassar (Pilwalkot) akan dimulai pada bulan September 2019 mendatang. Penjaringan partai politik menjadi hal pertama yang dihadapi para figur yang bakal bertarung.
Tapi, simulasi paket kian kencang dilakukan. Hal ini bukan tanpa alasan, penentuan paket dinilai menjadi faktor penentu untuk mendapat tiket dari partai politik melaju ke tahapan selanjutnya dari Pilwalkot. Elektabilitas kandidat tentunya.
Salah satu pasangan yang diwacanakan adalah paket pengusaha Munafri Arifuddin dan legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal Djalil. Pasangan ini dinilai memiliki kemampuan untuk merekatkan simpul-simpul suara dari kalangan keummatan di Makassar.
Pengamat politik dari Universitas Bosowa, Arief Witjaksono mengatakan, kendati politik identitas dinilai tidak akan berpengaruh di Pilwalkot Makassar 2020, akan tetapi kekuatan-kekuatan dari simpul organisasi kemasyarakatan berbasis agama tetap menjadi perhatian.
Terkait dengan pasangan Appi-Ustaz Ije (sapaan Munafri Arifuddin dan Iqbal Djalil, menurut Arief, keduanya memiliki tarikan yang sama, yakni ke basis-basis umat.
“Ustaz Ije yang mendapat dukungan dari ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu, akan dikuatkan dengan Pak Appi yang tarikan ke belakangnya adalah keluarga yang dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama,” ungkapnya saat dihubungi wartawan.
Kendati demikian, Arief Witjakson menyebutkan, dukungan dari FUIB untuk Ustaz Ije jelas menjadi kekuatan tersendiri. “Tapi kondisi saat ini masih cair, pasangan Appi-Ije bisa menjadi alternatif yang mengejutkan,” pungkasnya.(*)
