Miniatur Rumah Tongkonan Khas Tana Toraja Jadi Cenderamata Pemimpin Negara KTT G20

Kabar Nusantara News, MAKASSAR — KTT G20 yang bertempat di di Nusa Dua Bali telah resmi ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo. G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa termasuk Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah.

Meskipun telah berakhir, namun ajang tersebut meninggalkan cerita manis bagi warga Sulawesi Selatan. Mengapa? Panitia penyelenggara G20 memilih rumah tongkonan, rumah adat khas dari kab. Tana Toraja sebagai salah satu cenderamata resmi yang diberikan kepada delegasi Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20 dan pemimpin negara serta ketua lembaga internasional. Miniatur rumah tongkonan merupakan satu dari 7 cenderamata resmi yang dibagikan.

Miniatur dibuat dari kerajinan perak. Desainnya terdapat pasangan pria dan wanita yang memakai pakaian adat toraja. Seppa Tallung untuk baju pria dan Baju Pokko untuk busana wanita. Dibagian plakat tertulis House of Tongkonan.

Selain berbahan dasar perak, dipadu juga dengan alas kayu Sonokeling, kotak kaca bevel yang dibungkus kotak bersampul kain beludru, untuk menunjukkan kesan elegan dan mewah.

Tongkonan dalam bahasa Toraja diartikan sebagai tempat duduk (tongkon=duduk). Tongkonan merupakan rumah panggung tradisional Masyarakat Toraja berbentuk persegi empat panjang. Tongkonan memiliki fungsi, yakni sebagai pusat budaya, pusat pembinaan keluarga, peraturan kehidupan masyarakat.

Dipilihnya tongkonan, mendapatkan apresiasi yang tinggi dari tokoh masyarakat Sulsel asal Tana Toraja Annar Salahuddin Sampetoding.

“Sudah sepatutnya kita berbangga, warisan nenek moyang kita para leluhur dipilih menjadi koleksi para pemimpin dunia. Saya kira ini sebagai bukti kualitas budaya kita yang bernilai tinggi dan memiliki makna yang dalam. Rumah Tongkonan bukan hanya sekedar tempat duduk bersama, melainkan sangat luas maknanya meliputi segala aspek kehidupan”, ungkap Annar melalui sambungan telepon, Kamis (17/11).

Ketua Dewan ekonomi Indonesia Timur itu menambahkan, hadirnya Tongkonan dalam ajang bergengsi G20 ini juga mencerminkan kebijakan presiden RI Joko Widodo yang mementingkan wajah nusantara seutuhnya, tidak lagi jawa sentris.

Sepanjang jabatannya sebagai orang nomor satu di Indonesia, Jokowi telah menunjukkan pembangunan yang merata hampir meliputi seluruh Indonesia hingga Papua.

“Inilah bukti nasionalisme pak Jokowi yang mampu mengakomodir seluruh wilayah Indonesia dengan pembangunan dan kebijakan yang merata. Dulu kereta api hanya bisa dijumpai didaerah jawa dan sekitarnya, kini warga di Sulsel Indonesia timur sudah bisa turut menikmati kereta api. Bandara-bandara penghubung tumbuh menjamur, ditopang dengan akses jalen yang menghubungkan daerah terpencil”, tegas annar.

Di akun Instagram @kemensetneg.ri Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memperlihatkan beberapa cinderamata khas Indonesia yang disiapkan untuk para delegasi KTT G20 sebagai kenang-kenangan.

“Berbagai macam cinderamata yang diberikan untuk kenang-kenangan delegasi yang sudah hadir pada pagelaran G20. Cinderamata ini berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Pastinya tiap Souvenir memliki keunikan dan ciri khas masing-masing,” tulisnya dalam keterangan foto. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *