Kisah Nasran Mone Buka Warung Rp 2 Ribu, Bukan Sekadar Bisnis, Tapi Misi Kemanusiaan

Kabar Nusantara News, MAKASSAR — Akhir Oktober 2022, Nasran Mone berinisiatif membuka Warung Berkah Rp. 2000, menjual makanan dengan menu lengkap seharga Rp. 2000 dikediaman pribadinya di Jl. Andi Tonro IV, No.22, Makassar.

Walaupun ide itu terdengar sederhana, usaha warung berkah ini sudah berhasil berjalan sembilan minggu di setiap hari Jum’at.

Seiring berjalannya waktu, Warung Berkah Rp. 2000 ini telah menggelitik satu pertanyaan “Mengapa tidak dibagikan gratis saja?”. Nasran Mone pun menjawab dengan filosofi yang dianut ialah kedermawanan, sekaligus sebuah aksi yang mengandung unsur usaha dan pendidikan.

“Sehingga masyarakat yang membutuhkan juga tidak kehilangan harga diri, karena mereka memperoleh makanan dengan membeli”, tulis Cakmon sapaannya dalam catatan akhir tahun Nasran Mone, Sabtu (31/12/2022).

Membuka warung makanan dengan harga miring hanya Rp. 2000, orang tidak sekedar datang menengadahkan tangan untuk menerima sedekah yang kadang menciptakan ketergantungan, melainkan ide ini dianggap sebagai wadah untuk memanusiakan manusia.

“Sejujurnya, saya tidak peduli dengan berbagai tenggapan dan interpretasi apapun dari kegiatan ini. Saya hanya merasa perlu membagikan rasa keterharuan dan pengalaman baru ini”, katanya.

Dalam pengalamannya membuka warung Rp.2000, Cakmon menceritakan tentang sosok pemulung yang kebingungan melihat keramaian warga saat mengantri didepan warung berkah Rp.2000.

“Jadi pada minggu ke lima, warung ini menghabiskan sekitar 500 hingga 650 dos yang terjual, dan saya tiba-tiba melihat dari kejauhan seorang pemulung mampir melihat-lihat antrian para pembeli yang cukup banyak. Saya perhatikan, sesekali pemulung itu bertanya-tanya pada orang-orang disekitar antrian. Entah apa yang dia pertanyakan. Tetapi kemudian saya lihat dia menepi ke pinggir jalan dan meletakkan karung tempat barang pungutannya diletakkan ke tanah”, terangnya.

Seketika itu, kata Cakmon, pemulung itu ikut pada barisan antrian untuk membeli nasi. Kira-kira berselang 30 menit si pemulung antri tibalah gilirannya. Dia menyodorkan uang pecahan Rp.2000 sebanyak 2 lembar.

Artinya dia mau membeli dua dos. Duit yang disodorkan sangat kusut dan sedikit basah. Setelah saya serahkan dua dos nasinya, tiba tiba saya lihat air matanya menetes sambil berucap.

“Mudah mudahan berjualan terus jaki setiap hari Jumat”, kata pemulung itu dengan nada datar.

Lalu Cakmon kemudian balik bertanya, “Kenapa kalau jualan terus nasi 2000?”

“Supaya saya juga bisa beli nasi yang enak, karna kalau nasi yang harganya 5000, maka saya pasti tidak bisa membeli,” jawabnya kembali.

“Hanya Indomie ji setiap hari yang saya makan, tapi sekarang dengan adanya nasi 2000 berarti setiap hari Jumat saya istirahat makan Indomie”, sahut si pemulung itu.

Usai mendengar ungkapan pemulung itu membuat Cakmon semakin bersemangat melayani para pembeli yang dengan sabar antri berhimpitan pada barisan ratusan orang.

Memasuki minggu keenam, lanjut Cakmon bercerita, si pemulung itu datang lagi mengantri. Ia melihat wajahnya sangat bersemangat dan bahagia.

Hingga sampai di minggu kesembilan, si pemulung itu tetap datang antri untuk membeli nasi. Dan setiap tiba gilirannya selalu saja ada komentarnya, “Sehat Ki pak Haji.. Murah Rezki Ta”.

“Hal inilah yang ada dalam pikiran, rasa dan doa saya semoga Warung 2000 dapat berlanjut di tahun 2023 dan tentunya saya ingin mengajak teman-teman, sahabat dan kerabat, mari kita jadikan Warung 2000 sebagai wadah, ruang untuk peduli sesama hingga kita bisa bermanfaat bagi orang lain”, ungkap Nasran Mone, politisi senior Partai Golkar Makassar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *