IKA SKMA Sulawesi Selatan Gelar Reuni Akbar Bertajuk ‘Motere ri Balla’

Kabar Nusantara News, MAKASSAR – Alumni SKMA-SMKK menggelar reuni akbar pada Sabtu, 24 Juni 2022, yang dibalut dengan konsep “Motere ri Balla”, bahasa Makassar yang berarti “Pulang ke rumah”.

Konsep tersebut bermakna pulang sejenak untuk mendekap rindu yang menggelora di setiap insan. Pulang ke rumah. Rumah yang mereka sebut “kampus”. Kampus tercinta mereka di Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan.

Wajah-wajah berseri nampak terpancar dari setiap alumni yang menginjakkan kaki di kampus tercintanya. Memori selama mereka mengenyam pendidikan, menyelimutinya.

Sebelum lebih jauh, mari kita kenal sedikit Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Ujung Pandang ini. Sekolah semacam ini hanya ada 5 di tanah air. SKMA Pekanbaru, SKMA Kadipaten, SKMA Samarinda, dan SKMA Manokwari adalah saudara sekolah pencetak tenaga teknis kehutanan ini.

SKMA Ujung Pandang mulai menelurkan generasinya mulai tahun 1992 dan berakhir tahun 2003. Sempat vakum beberapa tahun.

Pada tahun 2012, sekolah ini kembali menghasilkan alumni dengan mengusung nama baru, SMK Kehutanan Negeri Makassar, hingga saat ini.

Reuni ini menghadirkan seluruh alumni SKMA dan SMKK dari angkatan pertama hingga terakhir. Menghadirkan alumni SKMA mulai 1992 s.d 2003.

Juga, menghadirkan alumni SMK Kehutanan 2012 s.d 2023. Menghadirkan 25 angkatan. Sedikitnya 800 alumni ambil bagian pada reuni akbar ini.

Gelaran Motere ri Balla (MRM) sedikit berbeda dengan reuni kebanyakan. Reuni berlangsung selama tiga hari, 23-25 Juni 2023.

Selama tiga hari peserta reuni bercengkrama di dalam kampus. Termasuk melepas lelah di asrama. Mengingatkan kehidupan asrama yang mereka jalani beberapa tahun bahkan puluhan tahun silam.

Panitia reuni membuat aturan yang ketat sehingga alumni dapat bersuka ria menikmatinya. Menjaga marwah reuni.

Pembukaan reuni berlangsung meriah. Panitia menyiapkan panggung megah. Tak hanya itu, menghadirkan master of ceremony profesional. Semuanya demi kelancaran reuni yang ditunggu-tunggu.

Turut hadir dalam pembukaan ini di antaranya, Gubernur Sulsel yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Kepala Balai Besar KSDA Sulsel, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Kepala Balai PSKL Sulawesi, hingga Plt. Kepala BPPSDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hadir juga sebagai tamu kehormatan, Kepala-kepala sekolah yang pernah memimpin SKMA dan SMK Kehutanan. Mulai dari Rahman Sidik, Anhar, Anriani, hingga Muh. Ilyas, Kepala SMK Kehutanan Negeri Makassar saat ini.

“Karna korsa kami kuat, karna korsa kami kembali”, begitulah slogan yang dilontarkan oleh ketua panitia pada pembukaan MRB 2023.

“Ada rindu yang harus dituntaskan,” beber Dahlan Sulaiman (1995), Ketua Panitia MRB.

Gaung MRB telah menggema sejak setahun lalu, terus bergelora dalam sanubari setiap alumni SKMA Ujung Pandang dan SMK Kehutanan Negeri Makassar.

Mengapa? Karena rasa rindu pada kampus tercinta mereka. Rindu kepada saudaranya. Rindu kepada pembina sekaligus orang tua mereka. Rindu kepada suasana rumah bersama. Rumah bersama digembleng dan ditempa.

“Saya berharap alumni SKMA-SMKK selalu kompak dan menjaga jiwa korsa. Karena kalian adalah Saudara. Teruslah berbuat yang terbaik untuk diri, organisasi dan bangsa,” pungkas Dr. Bambang Soepijanto, MM., Ketua Dewan Pembinan IKA SKMA.

Peserta reuni dengan khidmat penuh kekeluargaan mengikuti pembukaan yang sebelumnya diawali pawai per angkatan. Pawai dimulai dari lapangan plaza hingga lapangan bawah, menuju panggung utama.

Menampilkan kekompakan angkatan dengan tampilan meriah dengan sejumlah assesoris. Assesoris mulai dari seragam baju, baliho bertulis unik, hingga passapu: ikat kepala khas Makassar. Passapu juga menjadi ikon MRB kali ini.

Ir. Andi Hasbi, M.P., Kepala Dinas LHK Sulsel menerangkan bahwa peluang penerimaan lulusan SMK saat ini terbilang kecil. Karenanya alumni SMK Kehutanan tidak berpuas diri dan melanjutkan sekolah menuju jenjang lebih tinggi.

Andi Hasbi berharap agar Kementerian LHK juga memikirkan sekolah lanjutannya seperti Politeknik.

Penanaman pohon jenis durian pun dilakukan di akhir acara pembukaan. Menanam pohon sebagai simbol kepedulian terhadap alam dan lingkungan sekitar.

Panitia pun menyediakan sejumlah rentetan acara selama MRB berlangsung. Outbond, tudang sipulung, ramah tamah, hingga senam pagi bersama. Namun berkumpul sesama angkatan menjadi menjadi ajang yang ditunggu-tunggu. Bercengkrama hingga lupa waktu. Bertukar cerita menyenangkan yang tiada ujung.

“Saat ini, sejumlah alumni SMKK belum mendapat kesempatan mengabdi di Kementerian LHK atau pun di dinas kehutanan. Karena itu, uluran peluang-peluang bagi adik-adik kita sangat diharapkan,” pesan Muh. Ilyas, S.Hut., M.P., Kepalas SMK Kehutanan Negeri Makassar sekaligus alumni SKMA 1996.

Citizen Report: Taufiq Ismail (Alumni SKMA Ujung Pandang 2002)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *