Kabar Nusantara News, SULAWESI TENGGARA – Pekerjaan proyek Sumur bor yang berada di Desa Waara, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang menelan biaya Rp500 juta lebih dari dana APBD tahun 2022 diduga mangkrak.
Menurut keterangan warga setempat, Sarwan saat dikonfirmasi menjelaskan, proyek pembangunan sumur bor itu sudah sudah berbulan-bulan tidak bisa dimanfaatkan oleh warga, pasalnya sumur bor tersebut tidak bisa difungsikan.
Padahal, kata dia, pelaksanaan proyek sumur bor tersebut dilaksanakan pada bulan Agusutus – September 2022 yang lalu, namun sampai sekarang dibiarkan terbengkalai.
“Sehingga warga sangat kesulitan air bersih dan terpaksa harus membeli dengan biaya yang tidak sedikiti tiap bulannya,” ujarnya, Kamis (7/9/2023)
“Proyek sumur bor yang menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah itu, sempat dimanfaatkan oleh warga tapi dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan”, tambahnya.
Sarwan sangat menyayangkan persoalan ini. Menurutnya, seharusnya Dinas PUPR sebagai leading sektor ini bertanggung jawab dan bijak sekaligus mengambil langkah cepat.
“Serta, mencari solusi agar masyarakat di Desa Waara segera dapat merasakan manfaat dari pengadaan sumur bor tersebut”, katanya.
“Kalau tidak ada penyelesaian dan tanggapan dari pihak terkait, masyarakat akan boikot jalur transportasi umum di Desa Waara sampai tanggapan tersebut ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah”, pungkasnya.
Hingga berita ini dimuat, awak media masih mencoba menghubungi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Muna. (sapri/*)
