Forsospolmas : Jangan Apriori dan Subjektif Menilai Kepemimpinan “NA”

Direktur Eksekutif Forum Pemerhati Masalah Sosial Politik dan Kemasyarakatan (Forsospolmas) Sulsel, MS Baso DN, menilai, sangat prematur dan subyektif jika menilai Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah tidak berkinerja, bahkan dianggap sebagian kalangan berada pada titik nol.

Padahal, program kerja pemerintahan memiliki berbagai tahapan mekanisme dan perencanaan.

“Saya kira kita tidak boleh apriori terhadap seorang pemimpin. Apalagi memberikan sebuah penilaian subyektif, tanpa memahami dan mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya terjadi,” tegas Baso DN.

Menurutnya, seorang pemimpin tentu memiliki style atau gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Serta apa yang menjadi visi dan misi serta program kerja yang dijanjikan kepada masyarakat pada saat masih menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur, harus direalisasikan.

Dimana, tentu saja harus didukung oleh sebuah team work dan personil pemerintahan yang mampu dan memahami serta harus tunduk dan loyal terhadap apa yang diinginkan oleh gubernur dalam merealisasikan janji janji kampanyenya.

Hal inilah yang sesungguhnya harus dipahami oleh seluruh aparatur pemerintahan. Bahwa yang dibutuhkan adalah bagaimana seluruh program kerja dari gubernur saat ini harus didukung, direspon secara cepat dan tepat, demi kepentingan masyarakat dan realisasi dari program kerja itu sendiri.

“Setiap pemimpin pasti punya gaya dan style dan yang pasti harus memilih bawahan yang mampu menerjemahkan keinginan dan program kerja gubernur serta harus loyal,” tegas Baso.

Oleh karena itu, Baso menegaskan, semua kalangan harus memberikan waktu dan kesempatan kepada Gubernur Nurdin Abdullah untuk melakukan berbagai kebijakan dalam merealisasikan apa yang menjadi visi-misi dan program kerja yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Termasuk kebijakan dalam mereposisi ‘kabinetnya’.

“Siapapun pemimpin pasti melakukan hal yang sama. Jika ada aparaturnya tidak mampu bekerja sesuai apa yang menjadi program kerja dari pemimpinnya, apalagi jika bawahan tersebut tidak mampu mengikuti ‘irama’ sang pemimpin, yang ingin bekerja cepat dan memberikan pelayanan kepada seluruh stakeholder, tanpa ‘syarat’ apapun,” jelas Baso.(*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *