Dapil I, II, III, IV DPRD Makassar, 11 Petahana Out

Kabar Nusantara News ;– Jalan menuju Gedung DPRD Kota Makassar semakin lapang bagi para penantang baru di Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun ini. Para pemain baru ini nampak konsisten menangguhkan legislator yang sudah berpengalaman.

Hingga detik ini sudah ada 11 caleg petahana yang berada di zona merah. Bahkan yang memiliki pengaruh kuat pun goyah di pertarungan tersebut. Ketua DPRD Makassar misalnya, Farouk M Betta di Dapil I.

Ketua Golkar Makassar tersebut ditumbangkan istri Mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam, Apiaty Amin Syam. Aru sapaan Farouk M Betta maju bertarung di daerah pemilihan (Dapil) I Makassar, meliputi Kecamatan Rappocini, Makassar, dan Ujung Pandang.

Kader Golkar lainnya yang bernasib sama ialah Melani Mustari. Melani Mustari yang maju di Dapil III Makassar digeser oleh Andi Suharmika, serta Syamsuddin Kadir di Dapil IV digusur pendatang baru yang juga anak dari Ketua Golkar Sulsel, Nurdin Halid, Nurhaldin Nurdin Halid.

Petahana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Munir Mangkana, dan Andi Amirullah Jaya dari Partai Hanura juga terpental di Dapil I.

Nama Sampara Sarif Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Basdir asal Demokrat ternyata juga tak masuk dalam sepuluh besar pemegang kursi di Dapil II. Basdir dikalahkan oleh pendatang baru Ray Suryadi Arsyad yang juga memiliki basis suara sama di daerah utara.

Sementara di Dapil III selain Melani Mustari, petahana lainnya yang terpental yakni, Syarifuddin Badollahi dari Partai Demokrat, Syamsu Alam dari Hanura, dan kader Gerindra Lisdayanti Sabri.

Tak hanya itu, di Dapil IV kegagalan Syamsuddin Kadir ditemani oleh Jufri Pabe incumbent Partai Hanura. Sementara itu, Dapil V kecamatan Mamajang, Mariso dan Tamalate masih dalam tahap rekapitulasi di ti Pakar Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan, fenomena terdepaknya sejumlah incumbent di kontestasi Pileg lalu diakibatkan oleh perubahan arah dukungan dan partisipasi pemilih. Mereka menaruh harapan lebih besar pada caleg baru dibanding incumbent yang kinerjanya telah terukur.

“Pemilih berharap ada perubahan hidup dengan memilih politisi baru yang memberi banyak harapan,” kata Firdaus, Senin (13/5).

Senada dengan Firdaus, Aswar Hasan pun menilai banyaknya incumbent yang tumbang dikarenakan tingginya rasa percaya diri untuk mempertahankan jabatan hingga membuat mereka terlena. “Sementara pendatang baru aktif dan massif untuk melakukan upaya penggalangan suara,” kata Aswar.

Terpisah, Caleg NasDem Supratman mengimbau kepada seluruh kontestan untuk tetap berdamai dengan keadaan. Menerima kekalahan bagi yang gagal memenangkan Pileg, dan menanggapi dengan sewajarnya bagi yang menang.

“Pastinya yah sabar, mungkin Tuhan punya rencana lain. Bagi yang menang merespon dengan biasa saja jangan terlalu ceria, jangan sampai menimbulkan pertikaian dan segala macamnya,” imbaunya. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *