Bertebaran Spanduk Penolakan, Dewan: Alat Repid Test Tingkat Akurasi Kurang

Kabarnusantaranews, Makassar ;– Bertebaran spanduk penolakan rapid test, dari berbagai lorong di kota Makassar, membuat anggota dewan angkat bicara.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir, menyebut gelombang penolakan rapid test disejumlah tempat di Makassar adalah akibat ketidakpercayaan warga terhadap alat tersebut.

Wahab menilai alat tersebut memiliki tingkat akurasi yang kurang, dan masyarakat tidak mendapatkan informasi yang akurat terkait alat tersebut.

“Saya melihat itu tadi, masyarakat mendapatkan informasi alat rapid test nya yang bermasalah, tingkat akurasinya kurang. Masyarakat pun tidak mendapatkan infomasi yang utuh soal alat rapid test itu,” ujarnya, Kamis 11/6.

Politisi Partai Golkar itu meminta kepada pemerintah kota Makassar, untuk memberikan edukasi kepada warga terkait alat-alat test COVID-19 dengan lebih detail dan gamblang.

“Nah inilah peran pemerintah kota Makassar untuk melakukan edukasi, apa itu rapid test, apa swab, itukan perlu disampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wahab, gelombang penolakan rapid test tersebut, karena masyarakat tidak ingin dikarantina selama 14 hari karena terindikasi reaktif.

“Masyarakat ini kan trauma kalau dinyatakan reaktif dan diisolasi salama 14 hari, itu yang mereka takutkan,” lanjutnya.

Sebelumnya, sejumlah warga di beberapa Kota Makassar, menolak rapid test atau tes cepat virus Corona (COVID-19) yang akan dilakukan pemerintah kota. (rls/tim)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *