Kabar Nusantara News, MAKASSAR — Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Chaidir menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) telah membuat regulasi untuk mencegah kemiskinan ekstrem di kota Makassar.
Oleh sebab itu, salah satu upaya yang dilakukan dalam mencegah terjadinya kemiskinan ekstrem tersebut adalah dengan memberdayakan seluruh masyarakat.
“Yang dimaksud dengan kemiskinan ekstrem adalah seperti kondisi dimana tidak tersedianya kebutuhan air, bahkan informasi publik yang tidak bisa diterima masyarakat”, ucap Chaidir dalam acara sosialisasi Kepkemko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 30 Tahun 2022 di Hotel Best Western, Makassar, Rabu (7/12).
Kadis menyampaikan, Dinas PPKB mempunyai strategi dalam melawan kemisikinan, salah satunya adalah dengan mewujudkan keluarga berkualitas dan harmonis dalam kehidupan keluarga.
“Menjaga ketahanan keluarga, utamakan hidup mandiri dan bisa mengelola keuangan keluarga, jangan harap bantuan pemerintah,” ujarnya.
Orang nomor satu di Dinas PPKB Makassar ini juga mengingatkan peran aktif kader KB bersama masyarakat agar mensosialisasikan pencegahan stunting.
“Stunting adalah kondisi anak yang tidak mengalami pertembuhan dengan baik. Sekarang ini harus diperhatikan, saya tegaskan ini bukan penyakit keturunan, tapi kondisi anak yang kurang gizi. Ini bisa dipengaruhi minimnya perhatian. Kita harus perhatikan mulai dari saat hamil, edukasi periksa di posyandu atau puskesmas”, terangnya.
Sementara Yeni Rahma, Anggota DPRD Makassar dalam pemaparannya menyampaikan berbagai hal tentang peran perempuan, terutama terhadal kader KB. Menurut Yeni, perempuan dapat berperan aktif dalam membantu perekonomian keluarga.
“Perempuan itu serba bisa. Termasuk bisa membantu suaminya dalam menjaga keuangan. Perempuan bisa menjadi ujung tombak”, kata Yeni saat menjadi narasumber dalam acara sosialisasi tersebut.
Legislator PKS Makassar ini juga bilang, saat ini banyak usaha-usaha yang berpotensi dapat dijalankan oleh perempuan dengan seorang diri. Misalnya yang berkesusaian dengan tema pada hari ini tentang kebudayaan.
“Pameran kebudayaan mulai digalakkan pemerintah, kita bisa menyiapkan busana pakaian adat, atau usaha UMKM kue-kue untuk kegiatan tersebut, sisa hanya pandai-pandai dalam memilih peluang,” katanya. (*)
