Waspada Corona, Dinkes Bulukumba Gelar Rakor Kesiapsiagaan

Kabarnusantaranews, Bulukumba;- Mewaspadai penyebaran virus Corona, Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi lintas sektor.

Rapat yang dipimpin Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto menghadirkan pihak-pihak terkait, termasuk dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, Rabu 12 Februari 2020 di Ruang Rapat Bupati.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes, Handayani dalam laporannya menyampaikan bahwa sehubungan dengan meluasnya penyebaran Infeksi Novel Coronavirus ke berbagai negara dengan risiko penyebaran ke Indonesia terkait dengan mobilitas penduduk, diperlukan upaya penanggulangan sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi hal tersebut.

“Kita perlu mempersiapkan skema penanggulangan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan bila nantinya virus Corona masuk di wilayah secara terpadu termasuk kesiapan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan ketersediaan anggaran penanggulangan,” ungkapnya.

Wabup Tomy Satria Yulianto menyebutkan, meski belum ada penyebaran virus Corona di Indonesia, termasuk di Bulukumba, namun sangat penting melakukan kewaspadaan dini untuk mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang terburuk jika virus tersebut penyebarannya sudah sampai di Indonesia.

“Akses virus ini masuk di Indonesia sangat terbuka karena kita memiliki banyak pintu masuk. Apalagi disinyalir virus Corona ini sudah sampai di Malaysia, Singapura, dan Thailand yang notabene orang Indonesia hilir mudik di negara ini,” katanya.

Sehingga penting, lanjut Tomy, pemerintah melakukan langkah kewaspadaan untuk mengantisipasi virus yang sampai hari ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkannya.

“Olehnya itu pihak rumah sakit dan puskesmas sudah harus mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk meningkatkan sosialisasi cara hidup sehat di masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, harap Tomy pihak terkait harus mempersiapkan sarana prasarana, misalnya ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), ruang isolasi khusus di rumah sakit dan posko KLB jika itu terjadi.

Jika pun ada kejadian, Tomy meminta dalam penanganannya tidak perlu panik oleh karena justru akan menambah keresahan di masyarakat.

Mengingat banyak warga Bulukumba yang merantau khususnya di Malaysia, Tomy juga minta para kepala desa dan lurah untuk melakukan pengawasan jika ada orang yang datang di wilayahnya.

“Begitu pula pihak puskesmas sudah harus membuat SOP penanganan jika ada warga yang dicurigai terjangkit. Karena sebagai instrumen negara, kita harus hadir mempersiapkan sedini mungkin. Tapi mudah-mudahan ini terjadi di negara kita atau di Bulukumba,” pintanya.

Aisyah Sufrie dari KKM Makassar, menyampaikan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran virus Corona, seperti pemeriksaan tubuh para penumpang dan memeriksaan alat angkut itu sendiri.

Menurutnya wilayah Indonesia sangat rentan karena memiliki banyak pintu masuk. “Kita memiliki 35 bandara dengan akses langsung ke luar negeri, 135 pelabuhan laut dan 10 perlintasan lintas batas darat negara dengan Papua Nugini, Timor Lester dan Malaysia,” bebernya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, lanjut Aisyah, Indonesia sudah memiliki Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana dalam aturan tersebut pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggungjawab melindungi kesehatan masyarakat dari potensi adanya kedaruratan kesehatan masyarakat.

Untuk diketahui, saat ini ada 7 (tujuh) warga Bulukumba yang mengikuti proses karantina di pulau Natuna. Mereka rata-rata mahasiswa yang kuliah di Wuhan.

Jika masa karantina atau masa inkubasi telah selesai dan dinyatakan negatif atau bebas dari virus Corona, maka mereka akan dipulangkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *