Sawah Tidak Teraliri Air, Masyarakat Mappedeceng : Pintu Air Harga Mati

Kabar Nusantara News;- Masyarakat Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara memprotes Pemda Luwu Utara terkait tidak adanya Pintu Air Bendung Baliase Ke sawah Mereka.Makassar (20/01/2019(

Dari informasi yang didapatkan yaitu hasil pertemuan perwakilan DPRD Lutra dan Balai Besar Jeneberang Sulsel yang Juga dihadiri oleh Ketua DPRD Lutra Bahwa solusi adalah penampungan dan Pompa pendorong.

Merespon informasi tersebut masyarakat desa mappedeceng menolak dengan keras solusi yang di tawarkan tersebut.

“Sebelumnya Petani sawah yang berasal dari Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng tersebut demo lantaran sekitar 30 hektare lahan sawah mereka tidak dilalui irigasi Bendung Baliase yang tengah dibangun.”ungkap salah seorang Warga Mappedeceng Aspar, Kepada Kabarnusantaranews.com Minggu,20/01.

“Padahal Bendung Baliase yang dibangun dengan anggaran ratusan miliar hanya berjarak ratusan meter dari lokasi persawahan warga.”Lanjutnya.

Sementara itu, Muhammad Fikri jenlap dalam Aksi tersebut angkat bicara ia mengatakan bahwa pihak pemerintah dan pihak terkait tidak serius menangani masalah tersebut,

“pemerintah Lutra tidak serius menangani tuntutan masyarakat, dan cenderung menyelepelkannya, hal yang sangat tidak masuk akal hanya sawah di daerah kami yang tidak ada perencanaan pintu air irigasi masyarakat Desa Mappedeceng tetap tegas Pintu Air Hagra mati.”Katanya, Saat dihubungi Via Telpon,Minggu, 20/01.(*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *