Peringatan ini menurut Imran menjadi refleksi pemuda yakni pada tahun 1928 pemuda dulu berjuang bersama mewujudkan 1 bangsa 1 tanah air dan 1 bahasa yaitu Indonesia.
“Pemuda di era 90an berjuang dan bersama sama menumbangkan rezim orde baru dan masuk ke fase reformasi 98,” ungkap Imran, Sabtu (27/10).
Namun, hari ini pemuda berjuang bersama membangun peradaban pancasila yang berketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan dan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Inilah yang menjadi semangat cita-cita pemuda kedepannya,” tuturnya.
Bahkan menurut Imran, Tanpa ideologi perjuangan gerakan kepemudaan itu akan mengalami kemunduruan dan bahkan tidak tahu mau memperjuangankan apa.
“Idelogi bangsa ini sudah menjadi idologi seluruh dan spirit perjuangan pemuda Indonesia,” tambahnya.
Ia pula berharap bahwa pemuda kedepan harus senantiasa mengeluarkan ide kreatifnya terhadap pembangunan bangsa Indonesia.(*)