PMII Sulsel Tuntut KPU Sulsel Soal Tranfaransi Anggaran

Kabar Nusantara News;- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sulawesi Selatan dan Cabang Kota Makassar Menggelar Aksi Demonstran menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan agar tetap menjaga netralitas, integeritas, dan transpaansi aggaran sosialisasi. Makassar (06/04/2019)

Aksi yang digelar Jumat, 05 April 2019 ini mendesak KPU Sulsel tetap menjaga Integritas menjelang Pemilu 2019.

Ahmad Sirajul Munir (Ketua PKC PMII) Sulsel mengatakan KPU Penting menjaga marwahnya sebagai salah satu lembaga penyelenggara Pemilu.

“Olehnya itu, menjadi penting KPU sebagai salah satu lembaga negera penyelenggara Pemilu harus dikelolah secara transparan dan efektif dalam melayani kepentingan umum demi suksesi pesta demokrasi.”Ucap Uul Sapaannya.

Ia menjelaskan, Di KPU Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga memiliki cerita yang berbeda dalam pengelolaan anggaran KPU.

“Komisioner KPU Sulsel dalam mengelolah lembaga dan menjalankan tugas ke-KPU-annya terkasan tidak transparan dan kurang efektif khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan anggaran dalam kegiatan sosialisasi Pemilu di masyarakat” Tegasnya.

Senada dengan ketua PKC, Awal Madani selaku Ketua PMII Cabang Makassar dalam orasinya Menyampaikan jika kegiatan yang dilakukan KPU Sulsel tidak efektif.

“Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian kami, kegiatan sosialisasi Pemilu yang dilaksanakan KPU Sulsel dan di daerah – daerah lain sangat tidak efektif dan tidak menyentuh sasaran.”Kata Awal.

Salah satu contoh kecil adalah kegiatan sosialisasi Pemilu yang dikemas dalam bentuk Konser Musik, yang menurut kami kurang menyentuh masyarakat bahkan tidak memiliki nilai-nilai edukatif bagi masyarakat.

Awal menganggap jika Kegiatan seperti ini hanya terkesan sebagai eforia belaka dan pemborosan anggaran.

Alih-alih kegiatan sosialisasi Pemilu untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pemilu, malah jauh dari ekspetasi tersebut.

“Padahal kegiatan sosialisasi sangat lah penting, mengingat kualitas demokrasi, secara khusus Pemilu salah satunya ditentutan oleh tingginya partisipasi pemilih. Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, maka bisa dipastikan kualitas demokrasi khususnya di Sulsel akan sangat rendah sehingga melahirkan pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang tidak sesuai harapan masyarakat.” tegasnya

Dalam aksi PKC dan PMII Kota Makassar membawa 5 tuntutan yakni meminta KPU RI untuk mengevaluasi para komisioner KPU Sulsel untuk tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi Pemilu dalam bentuk euforia tanpa nilai-nilai edukatif terhadap masyarakat, dan KPU.

“mestinya melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi Pemilu yang tepat sasaran dan memimiliki nilai-nilai edukatif bagi masyarakat. Serta transparan dan selefektif mungkin dalam pengelolaan anggaran khususnya dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi Pemilu di masyarakat.”Tutupnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *