Plt Gubernur Sulsel Apresiasi Pelaksanaan Deklarasi Wajib Vaksin Covid-19 SHIAM

Kabarnusantaranews,Makassar;– Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Deklarasi Wajib Vaksin Covid-19 di Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM), Maros, Senin (9/8/2021).

Pelaksanaan deklarasi tersebut, merupakan langkah kogkrit pemerintah untuk meningkatkan kesadaran warga melakukan vaksin Covid-19.

Apalagi bandara merupakan salah satu pintu keluar masuknya masyarakat dari area Sulsel.

Hadir pada deklarasi tersebut, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Pangkoopsau II, Wakapolda Sulsel, perwakilan dari Kodam XIV/Hasanuddin.

Pewakilan Kejati Sulsel, kepala Jasa Raharja Sulsel, kepala Balai Karantina Ikan, kepala Balai Karantina Pertanian, Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, GM Angkasa Pura I SHIAM Wahyudi, dan Forkopimda lainnya.

Dalam sambutannya, Andi Sudirman Sulaiman memberi apresiasi kepada GM AP I SHIAM yang telah menggelar Deklarasi wajib vaksinasi di area SHIAM.

“Kegiatan ini adalah yang kedua di Sulsel, setelah kita lakukan di Otoritas Pelabuhan. Sekaligus deklarasi vaksin di wilayah ini,” katanya.

Dia berharap Bandara Sultan Hasanuddin menjadi kawasan bebas vaksin. Karena Lalu lalang dan keluar masuknya masyarakat ke Sulsel paling banyak dari Bandara.

“Tercatat sekitar 11 ribu lebih setiap harinya, bahkan bila jadi pembangunan bandara bisa sampai 20 ribuan. Tapi karena pandemi Covid-19, maka sesuai dengan instruksi Presiden yakni membatasi aktivitas masyarakat,” jelasnya.

“Kalau pelabuhan, sekitar 500 orang, paling banyak ribuan. Makanya, saya memohon maaf kepada maskapai, Otban, hingga GM AP I, kami keluarkan surat edaran Anti-PCR untuk masuk ke Sulawesi Selatan,” tambah Plt Gubernur.

“Sesuai instruksi Bapak Presiden, bagaimana membatasi mobilitas gerakan. Dan mobilitas paling kencang di wilayah pintu masuk. Kenapa? Karena kita adalah wilayah transit,” terangnya.

Lelaki kelahiran Bone itu melihat, memang yang dilakukan di luar Pulau Jawa dan Bali adalah Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

“Saya dengar dari Pak GM, turun dari 11 ribu penumpang menjadi 1.500 penumpang. Cuman saya melihat perkembangan nanti, kita akan mendiskusikan dengan kadis Kesehatan, kapan kita longgarkan kembali, kita akan siap untuk itu,” ujarnya.

“Tapi, kita melihat grafik (penambahan kasus) ada kecenderungan turun, mungkin pada batas toleransi yang kita inginkan, sekitar di bawah berapa ratusan. Baru kita mulai bertahap,” jelasnya. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *