Pengen Jadi Wartawan? Baiknya Baca Dulu Ini

Kabar Nusantara News;- Bekerja menjadi wartawan atau pencari berita tentu tidak hanya sekadar tahu menulis dan melaporkan suatu kejadian.Makassar (28/10/2018)

Lebih daripada itu, wartawan haruslah paham kode etik jurnalistik tentang keakuratan berita, privasi narasumber, pengujian informasi, hak narasumber, dan lain sebagainya.

Tidak ada pekerjaan yang mudah, pun juga jadi seorang wartawan. Selain dibutuhkan keberanian, jadi wartawan juga butuh komitmen dan passion untuk menyalurkan berita yang akurat dan layak dikonsumsi masyarakat luas.Kalau hanya sekadar melapor tanpa menguji, maka siapa saja pasti bisa jadi wartawan.

Memperingati Hari Pers Nasional, kamu yang punya cita-cita bekerja dalam bidang ini musti tahu risiko apa saja yang akan kamu dapatkan saat terlibat dalam wilayah pekerjaan ini.

1. Pekerjaan ini kental dengan risiko kematian

Saat melakukan tugas liputan di tempat yang sedang terjadi kerusuhan atau bencana alam, kamu harus siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga, termasuk kematian. Nyatanya, bukan hanya tentara yang rela mati bagi negara. Wartawan juga harus rela mati demi berita. Jadi kalau kamu tidak sungguh-sungguh ingin jadi wartawan, lebih baik jangan.

2. Bekerja dalam industri yang bersifat menuntut

Bukan seperti di kantor dengan jam kerja yang pasti. Sebagai wartawan kamu akan dituntut selalu siap dan siaga. Kapanpun, dimanapun, apapun yang kamu lakukan, bagaimana perasaanmu, semua itu harus ditinggalkan demi mendapat berita eksklusif dari tempat kejadian langsung. Wartawan itu bekerja pada industri yang sifatnya menuntut. Menuntut waktu, kecepatan dan pastinya tenaga.

3. Jarang menemukan yang namanya akhir pekan

Bagi seorang wartawan, akhir pekan bisa jadi bukanlah sebuah akhir pekan. Kamu harus selalu siaga dan siap meliput bahkan di akhir pekan. Walau kelihatannya hal ini melelahkan, tapi kamu yang sudah passion, pasti justru senang harus terus bekerja. Bahkan di akhir pekan sekalipun.

4. Namanya wartawan, kamu juga harus siap punya banyak musuh

Karena pekerjaan wartawan adalah memberitakan, maka pastinya bukan hanya berita yang baik-baik saja. Berita buruk juga. Hal ini memicu adanya pro kontra dari berbagai macam pihak yang membaca ataupun mendengarkan berita yang kamu sampaikan. Dari situ, kamu bakal punya banyak musuh yang merasa tidak setuju dengan apa yang kamu tulis atau beritakan.

5. Akrab juga dengan yang namanya stres, apalagi deadline

Wartawan itu selalu berada dalam naungan deadline tiada henti. Tekanan macam ini pastilah bikin stres dan sebal setengah mati. Kalau ada kejadian yang harus saat itu juga diliput, media tempatmu bekerja pasti berlomba dengan kecepatan untuk jadi media pertama yang menerbitkan. Di saat seperti inilah kamu akan akrab banget sama yang namanya stres.

6. Jadwal acara yang tak tentu? Jangan kaget ya

Sebagai wartawan, kamu akan dituntut untuk selalu siap siaga. Janjian dengan teman bisa jadi hal yang mustahil kalau ternyata saat itu ada kejadian yang harus kamu liput. Jadwalmu tidak akan menentu dalam sehari. Kamu akan terkejut sendiri dengan selalu berubahnya jadwal yang telah kamu rencanakan di awal.

7. Wartawan juga harus flexibel, mudah berpindah-pindah jika ada kejadian

Buat kamu yang tidak betah atau tidak bisa bekerja dengan tempat yang berbeda setiap harinya, wartawan sepertinya bukan pekerjaan yang cocok untukmu.

Pencari berita menuntutmu untuk fleksibel, aktif dan tanggap. Dimanapun kapanpun harus meliput, kamu harus siap bagaimanapun kondisinya dan juga situasi.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *