Kabar Nusantara News, MAKASSAR — Kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi merupakan langkah extreme yang telah di ambil oleh pemerintah pusat. Hal ini, disampaikan oleh Koordinator Pemuda Sektor Biringkanaya, Moh. Lingga.
Dia mengatakan, pemerintah pusat saat ini tidak boleh menutup mata dan telinga. Perekonomian masyarakat belum pulih total pasca di Landa wabah Covid-19 dalam kurun waktu sekitar 3 tahun terakhir.
“Maka dari itu kami menganggap kebijakan ataupun keputusan yang di ambil oleh pemerintah pusat dengan menaikkan harga BBM bersubsidi ini sebenarnya sungguh tidak etis”, ucapnya, Senin (5/9/2022).
Menurut Moh Lingga, BBM adalah kiblatnya bahan pokok, dengan menaikkan harga BBM sama saja menaikan seluruh harga bahan pokok lainnya.
“Apapun masalah yang dihadapi oleh negara saat ini, kami pemuda Biringkanaya sangat yakin menaikkan BBM bukanlah solusi yang baik dan tepat. Seharusnya, langkah yang di ambil presiden me-reshuffle kabinetnya bukan malah mengambil kebijakan yang “Mencekik” Rakyat”, tuturnya.
Dengan begitu, tambah Moh. Lingga, pemuda Biringkanaya memastikan akan mengawal total setiap pergerakan aksi mahasiswa ataupun masyarakat terkait kenaikan harga BBM.
“Intinya sikap kami tegas dan jelas. Biringkanaya melawan, Biringkana menolak!”, pungkasnya. (*)
