Opini : Warga Palestina Butuh “McMillan TAC-50”

Kabar Nusantara News;- Konflik Perbatasan yang berkepanjangan diwilayah kependudukan Israel dan warga Palestina membuat siapapun warga dunia kesal dan marah.Opini (04/06/2018)

Apalagi berita baru – baru dalam minggu ini 124 warga gaza perbatasan serta seorang gadis palestina sukarelawan medis, Razzan Nazar (21) tewas terbunuh dengan bidikan sniper IDF Israel.

Ini membuat para warga dunia mengajukan kepada pihak keamanan internasional untuk mengajukan hak persenjaan yang seimbang, ” Kenapa pemuda Palestina tidak dibantu secara persenjataan yang seimbang, mereka memang butuh sembako, serta bantuan keadilan lainnya, namun dari segi kemiliteran mereka dan Israel tak seimbang ” ujar Ichsan, FSDRK Indonesia.

Menurut penuturan Seorang sniper dari pasukan elit militer Kanada, dari divisi Joint Task Force 2, yang berhasil memecahkan rekor dunia untuk tembakan mematikan mencapai sasaran dalam pertempuran. Korbannya adalah prajurit Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) yang sedang berpatroli di perbatasan dekat wilayah Kurdi, Irak.

Nama prajurit ini tidak diumumkan, namun rekor tembakannya telah diverifikasi oleh berbagai sumber, termasuk oleh VICE News. Si penembak jitu Kanada itu menghabisi musuh dari jarak 3.540 meter. Target dibidik dari atas gedung apartemen.

Pemuda – pemud Palestina juga butuh bantuan kemiliteran. Adapun bantuannya adalah Sniper.

Ada 2 jenis Sniper luar biasa itu memakai senapan McMillan TAC-50 atau dengan menggunakan SVLK-14 Sumrak yang dijual dengan harga 26.200 poundsterling atau sekitar Rp 414 juta sepucuknya.

Tipe lama senapan ini sudah digunakan penembak jitu Irak yang berjuluk Sniper dari Mosul, yang mengincar patroli ISIS di sejumlah wilayah permukiman di kota itu. “Jika Sniper ini digunakan pemuda palestina di perbatasan Israel sudah pasti Israel ketar ketir dan pastilah perang akan seimbang” ditambahkan Ichsan, (FSDRK).

TAC-50, Senapan Sniper Pemegang Rekor Terjauh

Pada Juni 2017 seorang sniper pasukan elite Kanada mencetak rekor baru, membunuh target dari jarak hampir 2,2 mil atau sekitar 3,5 km selama operasi di Irak.

Tembakan tersebut dengan mudah melampaui rekor tembakan sniper sebelumnya yang dikonfirmasi sejauh 2.474 meter (1.54 mil), yang dipegang Craig Harrison Inggris pada tahun 2009. Penembak jitu ini menggunakan senapan sniper McMillan TAC-50.

Senapan sniper TAC-50 diproduksi di McMillan Bros. Rifles Co Amerika Serikat. Senjata anti-materi / anti-personil jarak jauh caliber .50 ini didasarkan pada desain sebelumnya yang pertama kali muncul pada akhir 1980an.

McMillan Co membuat beberapa versi senapan kaliber .50, berdasarkan untuk siapa digunakan yakni untuk militer, penegakan hukum dan penggunaan sipil. TAC-50 telah menjadi senjata sniper standar Angkatan Bersenjata Kanada sejak tahun 2000.

Keluarga TAC-50 dikenal memiliki akurasi yang luar biasa dan dijamin dapat menyediakan 0,5 kelompok MOA dengan grade ammunition

Senapan TAC-50 juga mencatat sejumlah penembakan terjauh. Sebelum rekor baru ini, pada tahun 2003, penembak jitu Kanada juga menembak dan membunuh seorang pemberontak Taliban dari jarak sekitar 2.530 meter (2,5 km lebih)

McMillan TAC-50 secara dioperasikan manual, rotary bolt rifle. Bolt berukuran besar yang memiliki lubang pengunci depan ganda, dan bodinya memiliki spiral flutes untuk mengurangi berat.

Grade barrel senapan kelas berat ini bergalur, dan dilengkapi dengan muzzle brake (rem cakram) yang efektif. Senapan mendapat pasokan amunisi dari magazine yang dapat dilepas, masing-masing berisi lima peluru.

Arab Saudi Takut Memberikan Senjata itu kepada Pemuda Palestina

Pensiunan Jenderal Angkatan Bersenjata Arab Saudi, Mayor Jenderal Anwar Eshki mengungkap alasan mengapa pihaknya tidak pernah memberikan bantuan militer kepada Palestina, saat mereka mendapat serangan dari Israel. Dirinya menyebut, Saudi tidak ingin semakin menghancurkan Palestina dengan memberikan senjata.

Memasuki tahun mematikan 2018 bagi rakyat Palestina ini sudah selayaknya bantuan muslim untuk memperkuat persenjataan bagi pemuda pemuda jihadis palesina membela dan menuntut pembebasan tanah miliknya dari penjajah Israel.

” Mereka Butuh Obat Obatan, butuh pakaian, butuh segala bentuk keadilan, bahkan doa tak henti-hentinya kita seorang muslim sesama muslim.

” Mereka Palestina Butuh Sniper, Sniper yang dapat mengubah kegilaan Israel menjadi ketakutan di wilayahnya dan Israel menjadi terisolasi di kawasan ” , tutunya Ketua FSDRK. [MI]

Penulis Muhammad Ichsan.S.Pd adalah Pengiat Forum Sejarah Damai Resolusi Konflik dan aktivis Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) wilayah Jabotabek.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *