Mubes DPP HIPMA Gowa Dianggap Sarat Kepentingan Kelompok

Kabar Nusantara News;- Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) Gowa melaksanakan Musyawarah Besar (MUBES) yang dibuka langsung oleh Muh. Fajaruddin selaku Kepala Dinas Pemuda dan olahraga Kabupaten Gowa di gedung darma wanita pada Rabu/13/03/2019, lalu.Makassar (31/03/2019)

Namun, Musyawarah besar (MUBES) yang sudah berlangsung selama beberapa hari ini harus di ambil alih oleh ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO).

Pengambilan alih kebijakan ini untuk melakukan musyawarah luar biasa (MUSLUB) karena dianggap Arfandi Palallo sebagai Koordinator Stering Comite menyerahkan agenda MUBES kepada MPO untuk dilaksanakannya MUSLUB.

Hal tersebut pun mendapat tanggapan serius dari kader HIPMA Gowa Ilonk Daeng Tiro yang mengaku membuatnya gagal paham.

“Keputusan tertinggi di HIPMA Gowa itu berada pada Musyawarah Besar HIPMA Gowa itu tertuang pada BAB IX Pasal 20 ayat 1 dalam Angaran Rumah Tangga (ART) HIPMA Gowa, kenapa sementara mubes mau dilaksanakan MUSLUB, itu membuat kami gagal paham sebagai kader.”Ungkap Ilonk Alumni Unismuh Makassar ini, Minggu 31/03.

“wewenang muslub kan juga jelas diatur dalam ART HIPMA Gowa pada pasal 32 bahwa wewenang musyawarah luar biasa adalah memberhentikan dan mengangkat ketua umum DPP HIPMA Gowa, dan itu harus 5+1 dari komisariat koordinatorat yang ikut terlibat, bukankah di MUBES yang berjalan Ini Sudah 2/3 dari kom/koord yang sudah memasukan mandatnya untuk mengikuti MUBES, dan pembahasan dalam MUSLUB semua bisa dibahas dalam MUBES.”Tambah Ilonk.

Ilhonk beranggapan jika Ketua MPO keliru mengatakan jika SK stering tersebut cacat secara administrasi.

“kalau alasan MUSLUB bahwa SK Stering secara administrasi itu cacat, lalu kenapa ketua MPO akui bahwa MUBES DPP HIPMA Gowa itu stering serahkan ke MPO bukankah itu salah satu bentuk MPO mengakui secara sadar stering itu sah sah saja.”Tandasnya.

“Stering juga tidak serta merta menyerahkan MUBES ke MPO tanpa kesepakatan peserta forum dan seenaknya mengatakan MUBES kami serahkan ke MPO itupun secara lisan, itukan sangat politis. Mestinya stering ikuti wacana dan kesepakatan peserta forum bukan membuat wacana.”Tutupnya.(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *