Menuju dua periode, Jalan Suardi Saleh Tidak Mulus

Kabarnusantaranews, Opini;- Kabupaten Barru adalah salah Kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.174,72 km² dengan 7 Kecamatan.

Hijauh bersih asri dan indah (HIBRIDAH) menjadi motto daerah Kabupaten Barru yang dikenal dengan sumber daya alam dan hasil pertanian serta hasil laut yang cukup melimpah.

Memasuki Tahun 2020 Kabupaten Barru juga termasuk dalam daerah yang akan menggelar pesta demokrasi bertajuk pemilihan umum kepala daerah yang dijadwalkan akan diselengarakan pada tahun ini.

Suardi Saleh yang merupakan Bupati Kabupaten Barru saat ini dipastikan akan kembali bertarung untuk memperebutkan kursi nomor satu di Kabupaten Barru tersebut.

Tentunya masyarakat Barru saat ini dapat melihat hasil dari kerja-kerjanya selama ia menjabat Bupati sampai saat ini, namun apa jadinya jika masyarakat menilai negatif sang petahana tersebut ?

Tentunya persefsi dan tanggapan masyarakat Kabupaten Barru menuai pro dan kontra melihat kinerja sang Bupati, akhir-akhir ini publik Barru diperlihatkan beberapa objek yang nyata dari hasil kerja sang Bupati.

Melihat beberapa proyek Pembangunan infrastruktur umum dibawah pemerintahan Suardi Saleh kini menuai kontra dan pandangan negatif masyarakat disebabkan ada beberapa proyek pembagunan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Ini terlihat dari beberapa pembagunan infrastruktur diantaranya, pengerjaan ruas jalan Ralla menuju Bette, di Kecamatan Pujananting yang baru saja selesai diaspal saat ini menuai perhatian dari warga yang melewati jalan tersebut, dikarenakan proyek peningkatan jalan ruas Ralla dan Bette dari Dinas PUPR dengan anggaran anggaran Rp 2.310.000.000,00 APBD tahun 2019 yang dikerja CV. Mega Jaya Pratama sudah mulai terkelupas, hanya beberapa jam usai di aspal.

Berbagai asumsi masyarakatpun bermunculan diantaranya, proyek pengerjaa tersebut (Lapis Pondasi Agregat Kelas A) LPA dan (Lapis Pondasi Agregat B) LPB nya tidak sesuai dengan prosedur yang sudah di tentukan dalam aturan (Standart Nasional Indonesia) SNI, serta adanya dugaan kongkalikong pemerintah daerah dengan pengelolah proyek tersebut.

Belum lagi beberapa proyek pembangunan pemerintahan Suardi Saleh lainnya yang menuai pandangan negativ masyarakat seperti proyek peningkatan Jalan Beton di Desa Tompo, Kecamatan Barru dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mendapat sorotan dari anggota Pansus DPRD Barru dikarenakan adanya dugaan proyek tersebut tidak sesuai RAB, tidak sesuai petunjuk teknis dan spesifikasi teknis.

Dan masih ada beberapa proyek pembangunan infrastruktur lainnya dibawah kepemimpinan Suardi Saleh yang menimbulkan tanda tanya besar masyarakat Kabupaten Barru yang tentuanya menuai kritikan dan interpretasi negatif.

Alhasil jalan menuju dua periode sang petahana tampaknya tak terlalu mulus dikarenakan objek yang diperlihatkannya tidak sesuai dengan harapan masyarakat Kabupaten Barru.

Kini masyarakat dapat melihat dan menilai kinerja sang Bupati yang tentunya akan diperttangung jawabkan jika beliau ingin melaju dengan jalan yang mulus diperiode keduanya.

“Rakyat akan terus mengkritik atas kebijakan pemerintah yang zalim”

Panjang umur perjuangan !

Penulis : Vanto Kun

Mahasiswa UNM dan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *