LONTARA Sulsel Gelar Diskusi Masalah Ekonomi

Kabarnusantaranews,Makassar ;- Organisasi Lingkar Koalisi Antar Pemuda (Lontara) Sulawesi Selatan (Sulsel) sukses gelar Diskusi Publik, di Aula Lantai dua Rumah Kopi, Jalan Topaz Raya Kota Makassar, Sabtu (29/2/2020).

Diskusi yang dipandu langsung oleh Ibnu Suhud sebagi Moderator, dengan mengangkat Sub tema ‘Stabilitas Keamanan Sebagai Kunci Masuknya Inventasi dan Pertumbuhan Ekonomi Di Sulsel’ sukses menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (SulSel) Kombepol Ibrahim Tompo,

Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Muhammad Natsir dan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, Mustamin.

Sebagai pembuka materi, Kombespol Ibrahim Tompo, menyinggung lewat jalur unjuk rasa dimana ia menilai itu merupakan bagian dari demokrasi, upaya yang dilakukan yaitu menyampaikan kebebasan berekspresi.

Akan tetapi sekarang unjuk rasa berubah menjadi pemaksaaan, hal kecil yang menjadi contoh sering dikatakan oleh mahasiswa yang menggelar demo yaitu saya akan kembali dengan masa yg lebih banyak lagi, ini bukan tujuan dari menyampaikan pendapat ini bagian dari sebuah ancaman

“Jadi kalau kita evaluasi banyak tidak mendapatkan tujuan dari unjuk rasa, selain itu kota Makassar menjadi kota unjuk rasa dimana, sudah menjadi kebiasaan kita tanpa kita sadari sudah menjadi edukasi dari kelompok ke kelompok,” ujar Kombespol Ibrahim Tompo.

Lanjut Ibrahim, sehingga isu-isu yang diangkat kadang tidak menjadi kepentingan bangsa tapi menjadi kepentingan kelompok dan personal. Unjuk rasa itu menjadi tolak ukur stabilitas keamanan meskipun yang berteriak-teriak itu hanya beberapa orang.

“Stabilitas keamanan menjadi suatu yang paling urgen, contohnya satu perusahaan yang ingin melakukan investasi untuk menambah nilai pembangunan ekonomi hal pertama yang di perhatikan adalah stabilitas (keamanan) sehingga yang dia waspadai adalah persoalan unjuk rasa karena ini bisa menghambat investasi dan proses pembangunan ekonomi,” jelasnya

Sementara itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel, Mustamin dalam pemaparannya menyampaikan bahwa untuk mendukung masuknya investasi di Sulsel kita harus memberikan informasi yang jelas, sehingga yang menghambat investasi seperti tidak tersedianya lahan, infrastruktur, insentif dan regulasi itu bisa diatasi dengan baik.

“Selama ini saya belum dengar investor di demo di Sulsel, jadi yang penghambat Investa di daerah itu adalah tidak adanya informasi yang jelas,” tutur Mustamin.

Kami selalu memberikan penawaran kepada investor untuk berinvestasi di Sulsel, karena kita masih memiliki begitu besar potensi apalagi laut Sulsel masih potensi besar untuk menghasilkan rumpul laut yang berkualitas, SulSel pernah menjadi daerah dengan kwalitas rumput laut yang paling baik setelah cili.

“Secara umum Indonesia punya potensi dan SDM dengan populasi yang cukup besar. Sehingga yang menjadi tantangan Indonesia bisa maju atau tidak itu perbedaan. Karena Indonesia memiliki banyak suku, agama dan ras, apalagi dengan ideologi ini semua paham yang harus kita satukan,” beber Mustamin.

Selain itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Muhammad Natsir menuturkan bahwa bicara tentang Stabilitas keamnan dan ekonomi perlu kita ketahui, China dan Jepang selalu mempengaruhi perkembangan ekonomi global, Stabilitas ekonomi bisa berkembang jika stabilitas keamanan aman.

“Jadi kalau kita bicara demo faktornya tidak begitu besar tapi menggamgu investasi, demo di Sulsel ini tidak bersifat sistematis karena tidak lama demonya, hari ini gerakan mahasiswa harus di rubah dari parlemen jalanan ke tataran ekonomi investasi dan produksi,” jelas Muhammada Nasir.

Mahasiswa dan pemuda, tambah Muhammada Nasir, harus menjadi bagian pelaku pembangunan ekonomi, kecenderungan global, masalah lokal menjadi isu besar. Demo di China selama 4 bulan muncul dari mana, isu yang dilemparkan melalui media sosial perangkat-perangkat mobile.

“Jadi sekarang Mahasiswa dan Pemuda harus terlibat didalam sistem menjadi pelaku usaha dan pembangunan ekonomi, Indonesia butuh kita semua generasi muda yang inovatif. Sabagai narasumber terakhir, Saya berikan apresiasi untuk teman-teman Lontara karena masih peduli dan melakukan diskusi-diskusi seperti ini,” pungkasnya.

Sebagai penutup diskusi, Presidium Lontara SulSel, Syamsumarlin menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan diskusi ini sehingga menjadi sebuah acuan pemuda dalam mengambil sikap dalam proses pembangunan ekonomi.(*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *