Lewat Penyuluhan, Mahasiswa PPS Ilmu Kebidanan Unhas Mengedukasi Remaja SMPN 6 Moncongloe

Kabar Nusantara News ;–Mahasiswi Angkatan VIII Sekolah Studi ilmu Kebidanan Sekolah Pascasarjana UNHAS kembali menggelar penyuluhan kesehatan reproduksi remaja guna mengedukasi siswa-siswi di SMPN 6 Moncongloe. Maros (27/04/19)

Hari kedua kegiatan mahasiswa VIII studi ilmu kebidanan yaitu menyasar segmen Remaja putra dan putri dengan tujuan agar mereka mengerti tentang kesehatan reproduksi remaja,perubahan organ reproduksi, gizi remaja dan gaya hidup sehat sehingga dapat bertumbuh menjadi generasi millennial yang berkualitas.

Sebagai Narasumber Dr. Mardiana Ahmad, S.Sit., M.Keb, menyampaikan bahhwa Kecukupan gizi pada remaja sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi belajar yang tinggi, menjaga kebugaran, dapat mengikuti semua aktivitas, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas serta memelihara kesehatan reproduksi. Zat gizi yang dibutuhkan adalah zat pembangun (makanan yg mengandung protein nabati dan hewani), zat pengatur ( buah dan sayur) dan zat pengatur (karbohidrat dan lemak).

Anemia adalah suatu keadaan yang menggambarkan kadar haemoglobin atau jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standard (normal). Anemia dapat dicegah melalui makan makanan sumber zat besi dan kurangi konsumsi teh dan kopi karena dapat menghambat penyerapan zat besi.

“Fast food makanan tinggi zat gizi tapi tidak seimbang dan junk food makanan kaya kalori miskin vitamin dan protein” (Ungkapnya)

Narasumber lain yang sempat hadir yakni Dr. dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG (K) melalui materinya seputar Kesehatan Reproduksi Remaja, dikatakan bahwa Setiap remaja membutuhkan hak untuk mengakses informasi tentang upaya kesehatan reproduksi agar remaja bisa menjaga organ reproduksi , mengenal masa pubertas. Dimana salah satunya mimpi basah pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan.

“Selain itu kesehatan reproduksi remaja juga bertujuan untuk menghindari pernikan dini karena organ reproduksi yang belum siap untuk hamil dan melahirkan, mengenal gaya pacaran yang sehat agar remaja dapat menghindari serta menjauhi seks bebas”.(Tutupnya)

Ketua Panitia Indo Ake, menambahkan bahwa Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang diliputi oleh banyak ketidaktahuan tentang perkembangan dirinya.

Lanjut, Menurut mantan Aktivis sekaligus mantan Ketua BEM Prog D3 Kebidanan UIT Era 2000an ini, bahwa Secara khusus kesehatan reproduksi memang tidak dipelajari di sekolah sebagai bagian dari kurikulum. Sedangkan di rumah dan di lingkungan, juga tidak banyak informasi terbuka tutup Indo Ake. (Aa/i)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *