KNPI Kota Makassar Sukses Gelar Talkshow Kesehatan

Kabarnusantaranews, Makassar;- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar menggelar Talkshow Kesehatan.

Talkshow Kesehatan yang mengangkat tema “Membedah Problematika Kesehatan Kota Makassar” dilaksanakan di Hotel Remcy, Jalan Boulevard, Kota Makassar, Sabtu (27/07/2019).

Dalam sambutannya, Syahrul El Gufron selaku Ketua Pemuda Bisa Apa mengatakan kegiatan ini merupakan stimulus bagi kita semua, agar pemuda bisa lebih inovatif dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan.

“Kegiatan ini salah satu bentuk upaya untuk mencari solusi atas permasalahan masalah kesehatan yang ada saat ini.”Ungkapa Grufron Sapaannya, Sabtu, 27 Juli 2019.

Sementara itu Sekertaris KNPI Kota Makassar, Antariksa Putra W yang mewakili Ketua KNPI Kota Makassar mengajak seluruh peserta yang hadir untuk bersama-sama mengawal dan menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia khususnya di kota Makassar.

Menurutnya, ada tiga hal besar yang masih menjadi persoalan dalam bidang kesehatan di Indonesia.

Kata Eca, Sapaan akrab Putra Antariksa, Yang pertama adalah masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Karena dari sekitar 9.599 puskesmas dan 2.184 rumah sakit yang ada di Indonesia, sebagian besarnya masih berpusat di kota-kota besar.

“Masih banyak masyarakat di daerah yang tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang disediakan. Alasan lainnya juga karena letak geografis yang sulit dijangkau.”Ungkap Eca di hadapan peserta dialog.

Persoalan kedua juga menyangkut masalah distribusi yang belum merata, khususnya tenaga kesehatan.

“Beberapa daerah masih banyak yang kekurangan tenaga kesehatan, terutama untuk dokter spesialis. Memang sudah ada program ‘bidan masuk desa’, tapi kan mereka tidak menetap,” Tandasnya.

Data terakhir Kementerian Kesehatan RI memang mencatat, sebanyak 52,8 persen dokter spesialis berada di Jakarta, sementara di NTT dan provinsi di bagian Timur Indonesia lainnya hanya sekitar 1-3 persen saja.

Persoalan terakhir yang menjadi catatan adalah soal pendanaan. Karena untuk tahun 2014, pemerintah hanya mengalokasikan 2,4 persen dana APBN untuk bidang kesehatan. Padahal Undang-undang Kesehatan Nomor 36/2009 mengamanatkan dana kesehatan sebesar 5 persen dari APBN.

Dalam kegiatan ini, Hadir narasumber Wakil direktur IV Rumah sakit Unhas (Dr. Nur Surya Wirawan Sp.An), Wakil Ketua DPRD Sulsel 2014-2019 (Drg. A.Rahmatika Dewi), Direktur LKC Dompet Dhuafa Sulsel (Dr. Irwan Ashari M.Med.ed), Pengusaha di Bidang Kesehatan (Dr. Fadli Ananda Sp.OG).(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *