Kelompok Cipayung Kota Makassar Tuntut Pemukulan Kader PMII Di Gerakan 2019 Ganti Presiden

Kabar Nusantara News;- Maraknya gerakan kampanye sebelum waktu yang di tentukan oleh KPU mulai meresahkan dan menimbulkan perpecahan di beberapa daerah serta penolakan dari berbagai element.Makassar (22/08/2018)

Gerakan #2019GantiPresiden dan Gerakan #2019TetapJokowi di beberapa daerah sudah mulai melunturkan nilai – nilai kebhinekaan yang sudah lama mendarah daging di Indonesia.

Tentu hal ini tidak bisa di anggap biasa-biasa saja tetapi harus di sikapi secara serius.

Di Makassar pada tanggal 12 Agustus diselenggarakan Deklarasi Ganti Presiden yang membuat potensi konflik antar anak bangsa semakin bertumbuh hingga saat ini, Dan sebaliknya adapula gerakan yang menolak Deklarasi Ganti Presiden yang kita ketahui disampaikan secara santun sesuai dengan amanat Undang-undang tentang penyampaian Aspirasi.

Namun sangat disayangkan terjadi tindakan represif oleh massa aksi gerakan #2019GantiPresiden terhadap salah satu kader PMII cabang Makassar atas Nama Muhadir yang dimana merupakan mantan ketua komisariat Talasalapang Unismuh yang Juga ikut tergabung dalam gerakan penolakan Deklarasi.

Kita ketahui bersama bahwa didalam gerakan Deklarasi ini sebenarnya sudah di tolak oleh berbagai element atas dasar tidak memiliki izin keramaian namun tetap memaksakan diri untuk tetap dilaksanakan ditambah dengan banyaknya tokoh – tokoh yang berkeinginan merubah sistem negara kita menjadi sistem khilafah.

Tentunya jika hal itu terjadi maka kemajemukan bangsa Indonesia dengan sendirinya akan hancur lebur jika niatan mereka dapat tercapai.

Tentunya ini menjadi hal yang perlu kita sikapi bersama teman-teman aktifis khususnya kelompok Cipayung Kota Makassar.

Sebab dalam gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang berpotensi memecah belah anak bangsa dan dapat menimbulkan kekacauan diberbagai daerah seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Kota Makassar telah memakan korban dari Massa Deklarasi Ganti Presiden.

Maka dari itu kami dari kelompok Cipayung Kota Makassar melakukan pertemuan dan konferensi pers Senin 20 Agustus 2018 sebagai bentuk mempertahankan kemajemukan bangsa dan sebagai bentuk solidaritas kami terhadap rekan kami di PMII Kota Makassar.

Kami kelompok Cipayung Kota Makassar perlu menyampaikan pokok-pokok sikap kami sebagai berikut, Menyatakan :

1. Menolak segala bentuk tindakan represif terhadap aktivis dengan dalil apapun.

2. Meminta Polrestabes Kota Makassar agar segera mengusut tuntas pelaku tindakan represif terhadap kader PMII Kota Makassar.

3. Akan mensupport dan mengawal proses hukum yang sedang berjalan terhadap kasus represif yang dialami kader PMII Kota makassar.

4. Meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas penanggung jawab kegiatan #2019GantiPresiden di Kota Makassar sesuai aturan hukum yang berlaku.

5. Meminta kepada aktor politik agar tidak membawa gerakan-gerakan dari luar yang sengaja dibawa masuk ke Sulawesi Selatan untuk memecah persatuan dan kesatuan masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar.

6. Menghimbau kepada seluruh element organisasi kepemudaan / kemahasiswaan agar ikut menjaga suasana kondusifitas menjelang pesta demokrasi 2019.

7. Menghimbau kepada seluruh element Masyarakat agar tidak ikut berpartisipasi dalam gerakan yang ingin memecah belah persatuan dengan berkedok deklarasi.
8. meminta kepada pihak berwajib agar tidak membiarkan kasus-kasus seperti ini terulang karena dapat menjadi provokasi dan menimbulkan reaksi yg berlebihan.

Demikianlah Pokok-Pokok pikiran kami dalam kesempatan jumpa Pers Kali ini. Semoga tindakan serupa tidak akan terulang kembali sebagai wujud penghormatan terhadap Hak Hak Asasi Manusia yang termuat dalam UUD 1945 maupun Undang-Undang Turunannya. Sekian dan Terima Kasih(**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *