Kabar Nusantara News:- Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kabupaten Bulukumba melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Polres Bulukumba, Selasa, 12 Maret 2019.Makassar (13/02/2019)
Aksi damai dengan agenda mempertanyakan dan meminta ketegasan pihak kepolisian terkait dengan kasus pembunuhan alm. Syahrul di warnai ketegangan.
Aksi saling dorong terjadi dikarenakan polisi tidak membiarkan seluruh demonstran masuk dalam Kantor Polres Bulukumba, Dan hanya beberapa perwakilan yang diizinkan untuk bertemu dengan Kapolres Bulukumba.
Dalam aksi tersebut Ketua Harian Markas Cabang LMPI Bulukumba, Ilham Ashari menegaskan bahwa seluruh pelaku harus dijerat hukum seberat beratnya sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.
“Ini juga sebagai langkah dan bentuk upaya yang diajukan LMPI Bulukumba pada Kapolres Bulukumba sehingga dapat memberikan efek jera dan mencegah hal serupa terulang kembali, karena akhir akhir ini, kasus pembunuhan dan penikaman sering terjadi di Bulukumba”,kata Ilham
Selain itu, Wakapolres Bulukumba,Kompol Syarifuddin mengajak LMPI Bulukumba mengawal kasus tersebut sampai ke pengadilan.
“Majelis hakim yang memberikan hukuman, jadi kita semua harus kawal Kasus ini,” pungkasnya didepan para demonstran.
Sekadar di ketahui, Syahrul Haris, (23), warga Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, tewas dikeroyok empat pelaku di rumah sepupunya, Desa Taccorong, Kecamatan Gantarang, Bulukumba.
Penganiayaan tersebut terjadi setelah korban selesai shalat Jumat, Jumat (1/3) Lalu.
Sekujur tubuh korban penuh luka robek akibat serangan badik dari empat orang pelaku yakni Laode Mauliding alias Alif (21), Muhammad Ridwan (17), Andi Dedi Mappamadeng (28) dan Wahyuda Yusuf (19). Tidak lama berselang, empat pelaku berhasil diringkus polisi dipimpin Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Berry Juana Putra.
Korban pun mengalami luka robek di telinga kiri hingga leher, kepala belakang sebelah kiri, punggung sebelah kiri, dada sebelah kiri dan luka di perut serta pinggang sebelah kanan.(**)
