Kabarnusantaranews,Makassar ;– Anak Jalanan (Anjal) terus menjadi problem klasik di Kota Makassar. Kehadiran Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) dinilai menjadi solusi permasalahan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Makassar, Mukhtar Tahir mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan Liposos di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Tinggal menanti hasil kajian dari Bappeda.
“Sudah mengusulkan, butuh perubahan ini perencanaannya, mudah-mudahan ditanggapi. Saya sudah masukkan di Bappeda,” ujar Mukhtar, Kamis (20/8/20).
Jika disetujui, kata Mukhtar, maka pembangunan fisik Liposos akan mulai dilakukan tahun depan 2021.
“Saya bilang, anggarkan dulu perencanaannya, kan kalau bangunan fisik itu tidak bisa pi, Tahun 2021 baru fisiknya. Jika disetujui,” katanya.
Mukhtar menjelaskan, saat ini hanya ada rumah singgah yang dipakai sebagai tempat penampungan anjal. Itupun dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Padahal, kata dia, ada 26 perkara hidup yang mesti ditangani dan diakomodir.
“Jadi hal yang kami lakukan, bermitra terhadap NGO yang berminat terkait dengan persoalan ini. Sebenarnya Dissos melakonkan 26 perkara hidup, termasuk anjal, anak yang bermasalah hukum, anak korban Napza, anak kekerasan ortu atau lingkungan,” ucapnya.
Meski selama ini pihaknya melakukan pengawasan, namun menurut Mukhtar, hal tersebut tidak cukup untuk menuntaskan problem ini. Pasalnya, pembinaan anjal memerlukan waktu yang lama dan butuh tempat yang memadai.
“Bagaimana kita bisa menyiapkan tempat meletakkan dia sebagai orang yang dimanusiakan yang kemudian dibina, diarahkan, dan dimanusiakan kembali,” pungkasnya. **