Gubernur Beri Warning, Camat yang Tidak Optimal Tangani Covid

Kabarnusantaranews, Makassar ;– Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah bersikap tegas atas ulah sebagian camat dan lurah di Kota Makassar yang tidak peduli dengan covid-19, Selasa 9/6.

Sikap tegas Nurdin itu menyusul munculnya penolakan warga atas rapid test. Tidak itu saja, pengambilan paksa jenazah covid -19, juga menjadi pemicunya.

“Penolakan rapid tes di Ujung Tanah, kenapa mereka menolak, pasti ada sesuatu. Bayangkan RT/RW-nya juga ikut bicara, camat dan lurahnya ke mana. Makanya saya minta Wali Kota tegas, copot saja camat dan lurahnya kalau mereka tidak punya kepedulian pada COVID-19,” ujar Nurdin.

Nurdin menyebut, persoalan penolakan rapid tes adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar.

“ini tanggung jawab Kota Makassar. Ini tidak perlu terjadi, kalau camat, lurah, RT, dan RW-nya bekerja dengan baik, bahkan masyarakatnya lebih sadar mau rapid test. Kita belum buat rencana ke sana (lokasi penolakan), mereka sudah menolak. Ada apa?” ungkap Nurdin.

Nurdin juga berpesan pada warga Sulsel agar tidak terprovokasi info-info sesat yang disebarkan pihak-pihak tertentu. Contoh info sesat yang dimaksud seperti tudingan ke pihak rumah sakit yang disebut untung besar akibat adanya pandemi.

Termasuk pula dengan adanya peristiwa penjemputan paksa jenazah pasien di tiga rumah sakit di Makassar. Nurdin curiga hal itu sengaja digerakkan oleh pihak tertentu.

“Ada sebuah skenario yang perlu kita cermati dan perlu dikaji mendalam,” pungkas mantan Bupati Bantaeng ini.

Nurdin mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan TNI-Polri terkait hal tersebut. “Saya koordinasi ke Kapolda dan Pangdam, bahwa ini tidak bisa dibiarkan, harus ada tindakan hukum, makanya aparat sudah bergerak mencari pelakunya, ” tandas Nurdin. (HM/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *