Fokus Perkuat Layanan Digital, Bank Sulselbar Siapkan Anggaran Rp 40 M

Kabarnusantaranews, Makassar;- 2020 menjadi tahun pentingan bagi PT Bank Sulselbar dalam meningkatkan layanannya ke nasabah. Salah satunya dengan menghadirkan inovasi layanan digital demi memudahkan nasabah menjangkau transaksi keuangan baik untuk lending side (pembiayaan) maupun funding side (pengumpulan dana pihak ketiga).

Menurut Direktur Utama PT Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan, tahun ini menjadi tahun layanan digital, di mana semua layanan keuangan perseroan sudah dapat dilakukan memanfaatkan aplikasi mobile banking. Tidak saja melakukan pembayaran untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga dalam hal mengajukan pinjaman untuk memperkuat usaha di sektor mikro.

“Ini tahun digital perseroan, semua nantinya dapat diakses secara online. Tidak saja transaksi pembayaran, tapi juga pengajuan pinjaman sektor mikro,” ujarnya saat ditemui, Selasa (14/1/2020).

Dia menuturkan, saat ini yang tersedia layanan uangta card dan mobile banking. Jika tak ada aral melintang, pada semester tiga atau empat akan diluncurkan aplikasi khusus program pinjaman bagi usaha mikro. Saat ini aplikasinya sedang dikembangkan.

Irmayanti mengakui, sektor usaha mikro menjadi perhatian khusus karena sektor ini sangat dinamis perkembangannya, khususnya ke nelayan, petani dan komoditas unggulan berorientasi mikro.

“Aplikasinya sedang didevelop bersama, dan konsep fiturnya dipastikan sangat detail dan lengkap. Dipastikan ini menjadi aplikasi digital pertama yang sangat custome sangat sesuai dengan kebutuhan usaha mikro yang dituju, seperti bagaimana memenuhi kebutuhan petani sebagai suplayer,” katanya.

Tambah Irmayanti mengatakan, Konsen terhadap layanan digital perseroan sangat besar, di mana tahun lalu saja ada tambahan Capital Expenditur (Capex) atau belanja modal  Rp30 miliar untuk memperkuat itu. Dan diprediksi tahun ini akan naik.

Tahun lalu, sudah dilakukan penguatan infrastruktur IT mendorong transaksi digital, yang tentunya senantiasa menjaga security bagaimana memitigasi cyber crime dengan semangat bisa mendapatkan ISO 27001. ISO ini ISO 27001 adalah standar information security yang memuat prinsip-prinsip dasar Information Security Management Systems (Sistem Manajemen Keamanan Informasi – SMKI).

Irmayanti mengakui, saat ini perseroan telah melek digital banking, makanya sejak tahun lalu beberapa layanan transaksi digital sudah diterapkan. Tidak saja pada program QRIS yang baru dilauching Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu, tapi juga pada sejumlah lokasi wisata bekerja sama pemerintah daerah sudah diterapkan.

“Masuk ke lokasi wisata sudah bisa menggunakan QR Code kerja sama dengan pemda, seperti di Bantimurung Maros, Bugis Waterpark, Tope Jawa Takalar dan menyusul lainnya,” kata dia

Khusus di Bantimurung telah dijadikan Pilot Project kampung digital.

“Semangat memudahkan layanan ke nasabah menjadi penting, meski tak dipungkiri didalamnya ada target fee base income (FBI) yang tahun lalu bertumbuh hingga 10%,” tambahnya

Sementara itu, Kepala Departemen IT Bank Sulselbar, Muhammad Iqbal mengungkapkan, jika tahun ini untuk capex peningkatan layanan digital telah disiapkan Rp40 miliar. Jumlah capex tersebut 1/3 dari biaya investasi tahun ini.

“Capex ini diubah menjadi Operating Expenditure (Opex) atau biaya operasional yang memang biayanya akan lebih besar, karena tahun ini pengembangan dan implementasi infrastruktur IT,” tuturnya. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *