Erick Thohir Ajak Millenial Unjuk Militansi

Kabar Nusantara News;- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin terus bergerak meraih simpati pemilih milenial. Setelah meluncurkan Jubir Milenial, TKN membuat program talk show rutin untuk milenial bernama Rabu Satu dengan pembicara para praktisi dan politisi, yang digelar di Onthree Space, Senopati Suites, Jakarta, Rabu malam (27/2/2019).Nasional (01/03/2019)

Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir hadir menjadi pembicara utama di acara bertajuk Yuk Bangun Gerakan Optimis Indonesia Maju itu. Dia menyatakan, Jokowi membangun pemerintahan dengan aroma reformasi yang sangat kuat. Artinya, di periode pertama selama 4 tahun ini Jokowi telah membawa angin perubahan.

“Pertumbuhan ekonomi kita termasuk yang terbesar di dunia. Selain itu, reformasi pelayanan publik juga sangat kuat,” ungkapnya.

Pidato Jokowi dalam Konvensi Rakyat di SICC Bogor, Minggu malam, 24 Februari 2019, dalam versi singkat, diputar ulang pada acara tersebut. Spirit perjuangan dan optimisme Jokowi, yang lahir sebagai anak miskin di bantaran kali, tapi sukses meniti karier politik hingga menjadi presiden, menyihir kaum muda yang hadir.

Riuh tepuk tangan menggema di Onthree Space. “Gimana merinding nggak melihat dan mendengar pidato Pak Jokowi?” tanya Erick Thohir. Peserta yang hadir pun mengamnini. “Saya yang saat itu berada di sana (Sentul) lebih merinding lagi. Inilah energi optimisme yang ditularkan Pak Jokowi,” katanya.

Meski Jokowi dinilai berhasil dalam hampir seluruh aspek, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Erick menyatakan, tantangan terbesar adalah membangun konektivitas.

“Indonesia terdiri dari 17.000 pulau lebih. Jokowi sedang membangun bagaimana caranya agar seluruh penduduk Indonesia bisa terkoneksi. Baik secara keekonomian, sumberdaya alam dan sumber daya manusianya,” kata pengusaha multi bisnis itu.

Bagi Erick, pengalaman dia menjadikan Indonesia sukses sebagai tuan rumah Asian Games 2018 tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Dia sangaja menekankan hal tersebut. Menurut dia, milenial harus berhenti berpikir individualistis.

“Jangan berpikir bahwa kita generasi milenial tidak butuh pemerintah. Anda membangun co-working space, bisnis e-commerce, atau yang lainnya, itu butuh orang lain. Semangat kerja sama itu ada,” kata bos Mahaka Group yang antara lain membawahi Harian Umum Republika itu.

Menurut Erick, Jokowi mengajak kita semua menjadi bagian dari penggerak perubahan. “Dimulai dari reformasi birokrasi, partisipasi pihak pemerintah dan swasta, hingga goodwill (niat baik) dari diri kita masing-masing,” jelasnya.

Mantan presiden klub Intermilan itu mengungkap fakta yang jarang diketahui publik. Yakni soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dijanjikan Jokowi tumbuh 7 persen saat kampanye 2014.

Ternyata, meskipun Jokowi hanya mampu menumbuhkan perekonomian sebesar lima persen, dan masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia, hal tersebut merupakan pilihan.

Jokowi, kata Erick, sebenarnya mampu menumbuhkan perekonomian sebesar tujuh persen per tahun. Namun, perekonomian yang digarap hanya Pulau Jawa saja.

“Lima persen itu adalah pilihan. Pak Jokowi mampu menumbuhkan tujuh persen. Tapi itu akan terkonsentrasi di Jawa saja nantinya. Hal ini akan bertolak belakang dengan semangat Indonesia sentris yang diusung. Jadi, sekarang tidak ada lagi Jawa Sentrisme atau sentris-sentris tertentu itu,” paparnya.

Erick bercerita, segala pembangunan yang dilakukan Jokowi saat ini adalah murni untuk kemajuan Indonesia pada tahun 2045. Jadi sebenarnya, lanjut Erick, Jokowi kurang merasakan timbal balik dalam segi elektoral.

Namun, kata Erick, Jokowi tidak ambil pusing. Sebab, suatu saat nanti, rakyat akan tahu bagaimana dampak yang akan dirasakan. Mulai dari percepatan pembangunan tol Trans Jawa, tol Trans Kalimantan, Palapa Ring, dan Kartu Sakti Jokowi.

Erick berpesan, mulai sekarang rakyat yang sudah tahu apa yang dikerjakan oleh Presiden Jokowi, termasuk generasi milenial yang sangat kritis, tak boleh hanya jadi silent majority alias kelompok mayoritas yang cuek atau berdiam diri.

Sebaliknya, Erick berharap, warga Indonesia bisa bangkit melawan kabar bohong (hoaks) dan fitnah yang ditujukan bagi Jokowi yang telah bekerja keras dan ikhlas membangun Indonesia.

“Para alumni universitas terus bergerak, masyarakat juga terus bergerak. Mari kita tunjukkan militansi kita. Mana yang benar harus kita tunjukkan!” seru Erick.

Namun, Erick Thohir mengingatkan, jangan terjerumus black campaign atau kampanye hitam yang berisi fitnah. “Kita tidak boleh menjadi bagian dari orang yang menghalalkan segala cara. Terus semangat!” ungkapnya berapi-api, disambut tepuk tangan meriah para hadirin yang kebanyakan anak muda.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *