Dosen UMI : Cagubnya Sudah Bohong,Blunder Lagi

Kabar Nusantara News;- Pesta demokrasi ditiap daerah secara serentak di indonesia dan terkhusus disulawesi selatan tinggal menghitung hari.Makassar (28/05/2018)

Namun untuk disulawesi selatan pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur untuk periode berikutnya yang menggantikan Dr.H.Syahrul YL SH MH MSi pemimpin yang berhasil menahkodai sulawesi selatan selama 2 periode masih menyimpan tanda tanya siapakah selanjutnya yang akan terpilih memimpin masyarakat sulawesi selatan kedepan.

Untuk menyakinkan para pemilih segala Kegiatan dan gaya sosialisasi dari masing-masing kandidat berbeda-beda untuk memperoleh kepercayaan masyarakat sulawesi selatan. Namun dari beberapa kegiatan dan sosialisasi calon gubernur dan wakil gubernur sulawesi selatan masih sering ditemukannya informasi yang tidak berimbang dan sesuai dengan data maupun fakta.

Sehingga masyarakat sulawesi selatan dan para pemilih yang punya hak untuk mengetahui segala visi misi, kemampuan maupun kelebihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sulawesi selatan yang akan dipilihnya nanti merasa kebingungan dan merasa dibohongi dengan beberapa pernyataan yang tidak benar.

Baru-baru ini masyarakat heboh dengan adanya selembaran kertas yang berhamburan di ruas jalan di kota makassar, mengungkap mengenai beberapa pernyataan Calon Gubernur No.urut 3 yang bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya yang disampaikan pada saat debat kandidat tentang peresmian pabrik kemudian export perdana di kabupaten bantaeng dan ruas jalan dibantaeng yang dikatakan telah teraspal semua.

Nyatanya pernyataan itu ditanggapi dengan adanya selembaran kertas tersebut Dan kesalahan pemberian informasi kepada masyarakat juga dirasakan oleh Hasnan Hasbi,SH.,MH Dosen Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia.

Dimana pada salah satu akun instagram putri nurdin milik anak dari calon gubernur no.urut 3 Nurdin Abdullah memposting mengenai profile para calon gubernur dan wakil gubernur sulawesi selatan yang diteruskan oleh beberapa followersnya sehingga ini diketahui oleh khalayak umum.

“ada yang keliru dari postingan tersebut karena pada riwayat pendidikan calon gubernur no.urut 3 Nurdin Abdullah dikatakan riwayat pendidikannya guru besar,padahal sepengetahuannya dan ketentuan undang-undang pendidikan tertinggi hanya sampai pada tingkatan doktoral atau S3 dan guru besar adalah jabatan fungsional seorang dosen atau pengajar yang aktif pada lembaga pendidikan.”Ungkapnya saat di konfirmasi via whatts app.

Dan disisi lain Bapak Nurdin Abdullah kan telah mengundurkan diri sebagai ASN dan Dosen sehingga menurut saya gelar professor dan taglinenya tidak layak lagi digunakan olehnya.

“Hal ini saya ketahui dari pemberitaan dan penjelasan oleh Ketua Dewan Professor Unhas pada bulan 6 tahun ini disalah satu media online.”tegas Hasnan

Kemudian pada profile calon gubernur no.urut 4 di kolom riwayat pendidikan disebutkan S3 atau program doktoral H.Ichsan YL status tahap penyelesaian padahal fakta dan sesuai yang saya saksikan pada saat menghadiri promosi doktor beliau telah resmi atau telah di yudisium dengan begitu segala kegiatan akademiknya selesai dan berhak menyandang gelar doktor dengan ipk 3,9 berarti telah selesai.

“hal yang lain menurut saya sangat tidak profesional dan tidak bersaing secara sehat adalah profile status kepartaian yang disitu pada kolomnya dikatakan Calon gubernur no.urut 4 adalah kader partai golkar padahal dari data yang saya dapatkan Dr.H.Ichsan Yasin Limpo SH MH itu telah resmi keluar dari partai golkar sulawesi selatan sejak dia memilih jalur independent pada pendaftarannya sebagai calon gubernur sulawesi selatan.”pungkasnya

Dari hal tersebut saya merasa bahwa informasi yang diberikan kepada masyarakat sulawesi selatan dari tim atau simpatisan no.urut 3 sangatlah terkategorikan sebagai pembohongan publik karena sejatinya masyarakat ingin mengetahui kebenaran suatu informasi bukan suatu hal yang direkayasa sehingga dampaknya sangat merugikan masyarakat yang punya hak memilih.

“Saran saya setiap kandidat ini harus mensosialisasikan suatu hal yang benar dan tidak mengkerdilkan prestasi kandidat lain.”tutupnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *