Disdukcapildalduk KB Sulsel Terbitkan Buku KIE KB berbasis Kearifan Lokal

Kabarnusantaranews, Makassar;- Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Pengendalian Penduduk (Disdukcapildalduk) dan Keluarga Berencana (KB) Sulsel menggelar penyusunan model percontohan KIE KB berbasis kearifan lokal, di Hotel Almadera, Senin – Rabu, 11 – 13 November 2019.

Kegiatan diikuti oleh Penyuluh Lapangan KB (PLKB) dari 24 kabupaten/kota, dan OPD terkait, dan sejumlah stakeholder seperti BKKBN, Program Pilihanku, Koalisi Perempuan Indonesia, dan lainnya.

Kepala Disdukcapildalduk dan KB Sulsel, Sukarniaty Kondolele, mengatakan, pengendalian penduduk dan KB menjadi tanggung jawab kita bersama. Olehnya itu, keterlibatan seluruh stakeholder sangat diharapkan.

“Tugas PLKB bukan pekerjaan mudah, sehingga PLKB hendaknya mengetahui bagaimana caranya melaksanakan tugas yang sesuai dengan budaya lokal, atau sesuai kearifan lokal,” ujarnya.

Dengan KIE KB berbasis kearifan lokal, lanjutnya, diharapkan mampu menciptakan komunikasi interaktif karena memunculkan daya tarik, mempercepat proses penerapan karena familiar, memunculkan motivasi kuat karena berbasis kebutuhan, tumbuh dukungan sosial karena design komunikasi sejalan dengan nilai dan norma, serta akan memperluas cakupan nilai karena sistem sosial sudah mengimplementasi norma-norma KIE KB berbasis kearifan lokal.

“Semuanya merupakan hasil olah pikir dalam sistem pengetahuan yang telah digunakan oleh masyarakat Sulsel,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Panitia, Rahman Syahid P, mengatakan, hendaknya model KIE KB yang dihasilkan mampu menjadi pedoman dan penuntun petugas dalduk KB dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, khususnya di Sulsel.

Sehingga, hal tersebut menjadi alasan, kenapa yang diundang untuk menghadiri acara ini adalah para PLKB.

“Karena para penyuluhlah yang lebih mengetahui tentang hal-hal yang terjadi di lapangan,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, selain para PLKB yang ikut membedah buku model KIE KB, juga disisipkan materi bagaimana model KIE KB jaman now.

Yaitu bagaimana memanfaatkan IT atau medsos dalam ber KIE, sehingga diharapkan materi dan konten KIE nya berbasis kearifan lokal, tapi penyampaiannya melalui medsos, apakah itu instagram, whatshapp, twiter ataupun facebook. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *