Dapat Jatah Menteri, Prabowo Dianggap Rela Pertaruhkan Diri untuk Bangsa

Kabarnusantaranews, Makassar;- Kasak kusuk merapatnya Prabowo Subianto ke tubuh Jokowi menjadi perbincangan yang hangat di kalangan Masyarakat dan bangsa Indonesia secara luas.

Pasalnya, Prabowo yang juga merupakan rival pada pemilihan presiden beberapa waktu lalu dengan segudang keruwetan pemilu sampai diselesaikan di MK, Masih menyisakan peluh dan keringat perjuangan.

Banyak penilaian dan hujatan disasarkan pada Prabowo dan tubuh Gerindra sebagai wadah perjuangan Koalisi dan Oposisi pada pemilu Presiden beberapa bulan lalu.

Ada yang menaruh harapan padanya, dan juga tak sedikit yang mencapnya sebagai Tokoh yang Inkonsistensi.

Terkait dengan penilaian dan komentar tersebut, Advokat Sulsel, yang juga Founder sekaligus Ketua Umum Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia (BAIN HAM) RI Pusat; Dr. Muhammad Nur, SH., M.Pd., MH angkat bicara, memberi tanggapan dan komentar terkait manuver politik Prabowo ke tubuh kabinet Jokowi-Amin.

Dalam wawancara dengan awak media di Kantor Pusat BAIN HAM RI, Dr. Muhammad Nur mengapresiasi keputusan Prabowo yang siap menerima Amanat jika dipercayakan memimpin sebuah Kementrian di kabinet Kerja jilid dua Jokowi-Amin.

“Saya justru apresiasi kepada Prabowo, saya nilai beliau Ksatria sejati, karna berani pertaruhkan egoismenya, demi Kepentingan Bangsa”.Ungkapnya kepada awak media, 22/10.

Ditanya soal kekhawatiran sebagian pendukung serta parpol pengusung Jokowi-Amin akan pengaruh Prabowo dalam lingkaran Kabinet nantinya, Dr. Muhammad Nur, menepis kecurigaan negatif tentang hal itu.

“Itu masih ilusi. Tentu harapan kita yang terbaik. Legislatif kita harus benar benar menjadi kontrol”.Jelasnya.

Menurut Advokat muda Sulsel inipun menegaskan bahwa rakyat semestinya jangan takut hal yang baru.

“Kita jangan takut hal yang baru, justru kita menjadi tertinggal, jika tidak berani melakukan perubahan di hal hal yang baru.”Tutupnya.(*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *