BPD Bank Sulselbar Optimistis Jadi Regional Champion

Kabarnusantaranews, Makassar ;– Bank Sulselbar memastikan kesiapannya, menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) regional champion dengan melahirkan sejumlah inovasi untuk mendukung hal tersebut.

Sebagaimana disampaikan Plt Direktur Utama Bank Sulselbar Irmayanti Sultan, saat memberikan sambutan pada peresmian Gallery Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Center Bank Sulselbar, di Jalan Ratulangi, Makassar, Jumat, (14/8/).

Menurutnya, hal itu ditopang dengan hadirnya sejumlah inovasi-inovasi digital layanan perbankan yang dihadirkan sudah modern dan canggih. Salah satunya dihadirkannya Gallery ATM Center, yang memberikan banyak pilihan bagi nasabah.

Tidak saja melakukan penarikan tunai dan transaksi keuangan lainnya, tapi juga sudah bisa melakukan setoran tunai.

“Gallery ATM center yang dihadirkan ini memiliki fasilitas empat ATM, dan salah satunya bisa melakukan transaksi setoran tunai. Dimana satu ATM diisi rata-rata sebesar Rp800 juta, sedangkan untuk setoran tunainya dengan pecahan Rp100.000. Sementara, investasi menghadirkan gallery ini sebesar Rp400 juta,” ujarnya.

Dia menuturkan, keinginan besar menjadikan Bank Sulselbar menjadi pilihan utama dalam bertransaksi terus dilakukan, seperti pada layanan digital 4.0 dimana nasabah sudah bisa bertransaksi memanfaatkan fitur-fitur layanan di smartphone.

Layanan yang dimaksudkan, seperti pembayaran kebutuhan sehari-hari listrik, air dan telepon tapi juga khusus bagi ASN ke depan sudah bisa ajukan kredit melalui mobile app Bank Sulselbar.

“Fitur-fitur kita sudah semakin canggih, tidak saja di Mobile Banking tapi juga dilayanan ATM menggandeng jaringan ATM Prima dan ATM Bersama, sehingga nasabah tidak dikenakan biaya atau free of charge. Ke depan, seluruh pemegang ATM Bank Sulselbar sudah bisa bertransaksi di luar negeri,” tuturnya.

Lebih lanjut Irmayanti Sultan memaparkan, sejumlah inovasi yang dihadirkan pula tentu menjadi salah satu upaya untuk mendobrak stigma masyarakat, bahwa Bank Sulselbar itu kasir Pemda dan coor-marketnya hanya di ASN/PNS.

“Kami ingin memastikan jika Bank Sulselbar sudah berkembang tidak saja konvensional, tapi juga menghadirkan layanan syariah lengkap. ATM Gallery Center inilah yang menjawab kebutuhan tersebut. Apalagi, konsep yang dihadirkan sangat eye catch dan spiritnya pada milenial yang menjadi potensi market,” tuturnya.

Dia menyebutkan, saat ini juga Bank Sulselbar sudah bekerjasama membuka layanan transaksi keuangan QR Code menggandeng Gopay, Tokopedia dan Ovo, sudah bekerja sama Telkom dengan 300 merchant dan sedang tahap perampungan izin dari Bank Indonesia dengan menghadirkan QRIS yang nantinya menyiapkan 50 merchant.

“Tentunya, harapan dan cita Gubernur, pemegang saham lainnya dan komisaris untuk menjadikan Bank Sulselbar Regional Champion dan One Stop Solution Financial bisa diwujudkan tidak terlalu lama lagi, itu ditopang dengan dukungan besar seluruh pihak terkait,” jelasnya.

Saat ini pun, dari pemeringkatan perbankan kategori BPD posisi Bank Sulselbar di enam besar. Tahun depan, ditargetkan dari 27 BPD bisa menembus tiga besar bank dengan service excelletnnya.

“Kami tentu juga semakin meningkatkan layanan tabungan valas, sebagai komitmen menjadi bank devisa. Dan terima kasih atas dukungan Gubernur yang telah mengarahkan sejumlah eksportir dan investor menjadikan Bank Sulselbar bank dipercayakan bertransaksi,” katanya.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengapresiasi atas sejumlah inovasi yang dihadirkan Bank Sulselbar, dalam mendekatkan layanan ke masyarakat.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Sulsel dalam waktu dekat akan menambah lagi sahamnya di Bank Sulselbar sehingga tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali tapi saham mayoritas.

“Kalau kita mayoritas tentu bisa mengatur sejumlah kebijakan untuk pengembangan Bank Sulselbar, apalagi berbagai inovasi-inovasi sudah dihadirkan,” katanya.

Rencananya, Pemprov Sulsel akan menambah sahammnya menjadi 51% dengan memasukkan suntikan dana sebesar Rp500 miliar yang sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2020.

“Kita akan siapkan regulasi seperti Perda dan mengaturnya pada Anggaran Dasarnya, dimana kepemilikan Pemprov Sulsel menjadi mayoritas didalamnya. Paling lambat tahun depan sudah bisa mayoritas, dan akan dibuatkan aturan agar tetap mayoritas,” paparnya. **



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *