BI Siapkan 4 Strategi Pengendalian, Antisipasi Tekanan Inflasi di Sulsel

Kabarnusantaranews,Makassar;– Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juli 2021, Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,09%(mtm), atau mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar -0,25%(mtm).

Meskipun demikian, inflasi Sulsel secara keseluruhan baik tahunan maupun tahun kalender sebesar 2,00%(yoy) dan 1,51%(ytd), masih berada dalam sasaran target inflasi nasional yaitu 3,0±1% pada Tahun 2021.

Secara bulanan, inflasi Sulsel dipengaruhi oleh kelompok kesehatan sebesar 0,70%(mtm), pakaian dan alas kaki sebesar 0,21%(mtm), rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,21%(mtm) serta kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,20%(mtm).

Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto menuturkan, kenaikan harga pada kelompok kesehatan dipengaruhi oleh naiknya harga obat. Selanjutnya kenaikan pada kelompok pakaian dan alas kaki dipengaruhi oleh naiknya harga seragam sekolah anak.

“Adapun kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama dipengaruhi naiknya harga cabai rawit, ikan layang/benggol dan kangkung,” kata Budi Hanoto melalui keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/21).

Menurutnya, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada kelompok transportasi yang dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara.

“Inflasi tahun 2021 diprakirakan tetap terkendali dan berada dalam target sasaran,” tambahnya.

Dalam mengantisipasi terjadinya potensi kenaikan tekanan inflasi, Bank Indonesia bersama dengan instansi yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan serangkaian strategi pengendalian inflasi.

Diantaranya dengan melakukan koordinasi untuk antisipasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan dan Penyaluran beras PPKM untuk Keluarga Penerima Manfaat dalam Program Keluarga Harapan dan Bantuan Sosial Tunai.

Selain itu juga, pelaksanaan pasar murah dan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga serta Optimalisasi sidak pasar dan pemantauan harga jelang Idul Adha secara langsung di lapangan maupun melalui PIHPS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *