Bank Sulselbar Target Menjadi Bank Devisa di Akhir Tahun 2019

Kabarnusantaranews;- PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menargetkan menjadi Bank Devisa pada akhir tahun ini.

Bank Devisa merupakan bank yang memperoleh izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Beberapa layanan yang dapat diberikan bank meliputi transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor dan impor, serta jasa-jasa valuta asing lainnya.

Dokumen dan persyaratan telah dipenuhi perseroan dan sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan berharap upaya menjadi bank devisa agar bisa menangkap peluang aktivitas ekspor yang bergerak atraktif di wilayah Sulawesi Selatan. Maklum ekspor-impor di daerah tersebut memiliki nilai potensi tinggi.

Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Andi Muhammad Rahmat, Bank Sulselbar membuat kinerja semakin baik. Sejak menjabat pada 2014, Rahmat mampu membawa perseroan pada titik konsistensi kinerja, menjalankan transformasi bank daerah, hingga mencetak keberlanjutan pertumbuhan bisnis dalam beberapa tahun terakhir.

Upaya itu membuat Bank Sulselbar diberikan penghargaan The Best Performance Bank, dalam kategori Bank Pembangunan Daerah dalam Bisnis Indonesia Financial Award 2019. Hal ini sejalan dengan konsistensi kinerja perseroan sekaligus mencetak pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

“Alhamdulillah, kami mendapatkan penghargaan Best Performance di antara Bank Pembangunan Daerah lainnya. Bank Sulselbar dinilai menjadi bank daerah terbaik dalam transformasi kelembagaan,” ucap Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat mengungkapkan penghargaan ini menjadi penghargaan ke-28 untuk Bank Sulselbar pada tahun ini. Sedangkan, pada tahun lalu, Bank Sulselbar mendapatkan 23 penghargaan dari seluruh institusi di Tanah Air.

“Ini adalah penghargaan sebenarnya yang diperuntukkan terhadap seluruh elemen karyawan Bank Sulselbar, hasil kerja tim. Semangat membawa bank daerah yang berdaya saing menjadi daya ungkit Bank Sulselbar menorehkan kinerja konsisten,” cetusnya

Sepanjang Semester I 2019, Bank Sulselbar menunjukkan performa positif dengan penyaluran kredit mencapai Rp16,09 triliun atau tumbuh 13,55 persen year on year (yoy).

Perseroan juga mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta meningkatkan porsi dana murahnya. Pada Juni 2019, total DPK tercatat Rp17,36 triliun atau naik 14,36 persen dari periode sama tahun lalu.

Sementara itu, rasio dana murah (current account and savings account/CASA) per Juni 2019 tercatat naik 765 basis poin menjadi 68,78 persen. Tren ini menjadi motor utama bagi perseroan untuk dapat mempertahankan laba bersih Rp283,05 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Selain itu, Bank Sulselbar mampu mencatatkan kinerja moncer. Aset tumbuh 24,53 persen menjadi Rp25,6 triliun. Berkontribusi 17 persen dari total aset perbankan di Sulsel pada semester I 2019.

Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ini juga tengah aktif melakukan kerja sama untuk meningkatkan penetrasi kepada nasabah ritel.

Selain menjadi Bank devisa, saat ini perseroan tengah berupaya merampungkan kerja sama dengan PT Dompet Anak Bangsa selaku penyelenggara Gopay.

Adapun nilai ekspor dan impor di Sulawesi Selatan sepanjang 2018 mencapai USD1,16 miliar atau naik 14,06 persen secara tahunan year on year (yoy). Begitu pula dengan aktivitas impor yang tercatat mencapai USD1,18 miliar, tumbuh 13,47 persen yoy. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *