Bank Sulselbar Cabang Bone Tambah Jaringan Layanan Kantor di Dua Kecamatan

Kabarnusantaranews;- Bank Sulselbar Kantor Utama Cabang Bone terus mengoptimalkan pelayanan. Bank berpelat merah tersebut akan menambah jaringan layanan kantor di Kabupaten Bone. Senin (2/12/2019).

Sebelumnya bank milik pemerintah itu beroperasi Jl Ahmad Yani sebagai kantor utama selama ini, dan dibantu dengan kantor kas Mare, Kantor Uloe Kecamatan Dua Boccoe, serta hadirnya kantor cabang pembantu di Kahu.

Namun tahun 2020, sesuai perencanaan manajemen Bank Sulselbar, empat lokasi yang menjadi bidikan untuk dibuka kantor layanan. Keempat kantor baru Bank Sulsel yang akan dibuka dan melayani nasabah yakni Leppangeng Kecamatan Lapri, Taccipi Kecamatan Ulaweng, Kantor Bupati Bone Jl Ahmad Yani dan Kantor Kas Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jl Wolter Monginsidi.

Pimpinan Bank Sulselbar Kantor Cabang Utama Bone, Andi Mulyadi mengungkapkan bahwa pihaknya sementara menyiapkan jaringan pelayanan kantor kas dua kecamatan dan perkantoran di daerah ini untuk lebih mendekatkan layanan kepada nasabah.

“Kami ingin memberikan pelayanan optimal kepada nasabah. Selama nasabah lebih banyak yang suka melakukan transaksi di kantor pusat di Bone, makanya kami buka jaringan layanan di kecamatan biar nasabah lebih mudah melakukan transaksi,” ujarnya.

Dikatakan Mulyadi bahwa banyak keperluan nasabah yang harus dilayani oleh Bank Sulselbar, sehingga tidak perlu harus di Kantor di kota Bone untuk mendapatkan layanan. Saat ini, Bank Sulselbar telah menerima sejumlah pembayaran pajak dan retribusi, sehingga diperlukan tambahan jaringan kantor di kecamatan.

“Kami juga menerima sejumlah penerimaan jenis pajak mulai Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Restoran dan Hiburan, termasuk retribusi parkir. Tentu banyak warga yang harus dilayani untuk keperluan pembayaran pajak dan retribusi. Jadi, setiap kecamatan yang mau setor pajak dan retribusi cukup dibayar di kantor kas pembantu saja, tidak perlu harus ke Bone untuk menyetor,” tuturnya.

Bukan hanya melayani penyetoran pajak dan retribusi, kata dia, juga menerima pembayaran rekening air PDAM. Selama ini sistem manual yang dilakukan oleh pelanggan PDAM, cukup bisa membayar lewat teller di Bank, ATM, dan banking.

“Kalau semua nasabah mau membayar di kantor pusat, tentu akan sulit dilayani lebih cepat karena harus antrian. Begitu juga pelanggan PDAM yang mau membayar rekening air, cukup lewat teller kantor kas Bank Sulsel terdekat,” pungkasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *