Bahas BPJS Kesehatan, Nurdin Abdullah Jamu Aliansi Mahasiswa Makassar di Rujab

Kabarnusantaranews, Makassar;- Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. HM. Nurdin Abdullah menerima aliansi Front Mahasiswa Makassar Menggugat di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jalan Sungai Tangka Makassar, Sabtu (18/10).

Sebanyak 20 ketua organ yang tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar Menggugat membawa aspirasi persoalan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan.

“Kami membawa aspirasi persoalan BPJS, kami dari Front Mahasiswa Makassar Menggugat meminta Gubernur mendukung perjuangan kami untuk persoalan di dunia kesehatan. Kami meminta agar BPJS Kesehatan dibubarkan,” Ketua KPPM, Fajar Hidayat Asbar yang juga tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar Menggugat.

Fajar menyampaikan hal yang harus dilakukan di dunia kesehatan kepada masyarakat, bahwa harus bisa lebih mengedepankan hal-hal yang sifatnya pelayanan dan tidak bermasalah secara teknis.

“Di BPJS ini banyak hal yang bermasalah sampai teknis. Jadi kami meminta agar dikembalikan ke Jamkesda, Jaminan Kesehatan Daerah, supaya lebih mengedepankan aspek penyelesaian kasuistiknya lebih mendalam, karena BPJS ini sampai teknis bermasalah. Banyak bermasalah,” sebutnya.

Selain masalah teknis, Fajar menyebutkan, alokasi anggaran APBN untuk kesehatan seolah ingin dipangkas. Karena dibebankan oleh pengguna iuran. Penerima Bantuan Iuran (PBI) pun dinilainya bermasalah.

Selain itu bentuk program sistem di BPJS juga dikritisinya. Misalnya, masih melakukan pencatatan manual. “Masih dalam pencatatan manual itu yang kami anggap bermasalah. Misalnya, kalau ada orang sakit dicatat sakitnya, seperti apa, tapi masih manual itu kami anggap bermalasah. Ada berpotensi kebocoran anggaran di situ,” ujarnya.

Mengapa sistem ini harus diperbaiki, karena KTP di Indonesia telah online dalam bentuk E-KTP.

“Kami beranggapan bahwa KTP ini dia sudah online sudah bisa bicara KTP elektronik ini otomatis by data, semua terkumpul di situ buat apa ada dua hingga tiga kartu, semuanya dalam satu kartu saja,” paparnya.

Front Mahasiswa Makassar Menggugat pada bulan September lalu, beberapa kali melakukan unjuk rasa menuntut pembubaran BPJS Kesehatan. Dalam aksi tersebut mereka menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena dinilai BPJS Kesehatan masih terdapat pelayanan yang kurang maksimal kepada pasien peserta BPJS.

Aspirasi lain bahwa bahwa korporasi atau perusahaan yang ada di Indonesia memberikan pajak khusus kesehatan dan pendidikan. Pajak ini di luar pajak untuk negara dan daerah. Bentuk pajak khusus yang dialokasikan, berbeda dengan CSR.

“Jadi kalau misalnya ada korperasi yang mau masuk silakan. Cuma harus diteken kontrak, bahwa mereka harus bertandatangan agar pajak khusus ini diberikan untuk kesehatan dan pendidikan,” harapnya.

Pada pertemuan ini, Gubernur NA berbincang dengan aliansi ini terkait berbagai hal, termasuk persoalan tenaga kerja.

“Bahkan Gubernur menawarkan agar difasilitasi nanti pertemuan resmi untuk mengkaji mendalam BPJS itu untuk bersama-sama membawa tuntutan kami ke Jakarta, ke Pemerintah Pusat,” ujar Fajar.

Gubernur Nurdin, menyampaikan siap mempertemukan dengan pihak BPJS dan direktur-direktur rumah sakit di Sulsel.

“Kita kaji, saya moderator kita panggil BPJS dan direktur rumah sakit,” ujar Nurdin Abdullah yang didampingi Plt. Kepala Kesbangpol Sulsel, Nimal Lahamang.

Nurdin menyebutkan bahwa penting untuk menerima aspirasi dari aliansi mahasiswa tersebut. Karena merekalah nantinya yang akan menjadi pemimpin bangsa.

Tahun 2045 sebutnya, Indonesia diprediksi menjadi negara terkuat sehingga pendidikan dan kesehatan penting, akan menentukan kualitas generasi bangsa kedepannya.

“Kenapa kita harus takut, mereka ini mau dialog. Sadar atau tidak mereka akan jadi generasi penerus,” kata Nurdin.

Nurdin menilai bahwa program BPJS adalah program yang bagus, namun harus dibangun dengan sistem yang baik.

“Tugas saya meneruskan aspirasi adek-adek Sulsel, bahwa ini aspirasi dari Sulsel,” pungkasnya.

Diakhir pertemuan, Nurdin memberikan nomor telepon seluler pribadinya, jika aliansi mahasiswa ini ingin menyampaikan aspirasi secara langsung.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *