Arqam Azikin : Kisruh di Papua Ada Tanda-Tanda di Susupi Organisasi Pemberontak

Kabarnusantaranews, Makassar;- Kondisi Papua yang saat ini terus mencekam dimana pembakaran gedung perkantoran mendapat tanggapan serius dari pemerhati bangsa.

Salah satunya ialah datang dari pengamat Politik dan Kebangsaan Arqam Azikin yang memprihatinkan kondisi keamanan yang ada di papua.

Ia menilai gerakan massa tersebut ada tanda-tanda telah disusupi oleh gerakan-gerakan pemberontak yang dapat mengancam Indonesia dalam hal ini Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Aksi demonstrasi menuju Kantor Gubernur Papua membuat situasi bertambah membahayakan dengan ulah sekelompok massa pendemo, dengan menyerbuh aparat TNI – Polri yang telah bersiaga mengamankan situasi.”Ungkap Arqam kepada Awak media, 30/08.

Namun lanjut Pendiri sekolah kebangsaan ini mengatakan, kejadian tersebut sangat disayangkan akibat ada penganiayaan secara tidak berperikemanusiaan gugurnya Prajurit TNI Serda Rikson, 2 personel TNI luka dan 3 personel Polri luka akibat panah menembus tubuhnya.

“Memperhatikan Foto dan rekaman video yang beredar di Media Sosial sejak siang hingga malam hari, dapat dicermati adanya “tunggangi aksi damai” dengan provoksi melempar serta membakar kantor pemerintah (Telkom, Pos, Bea Cukai), gedung swasta hingga pengrusakan Fasilitas Umum.” Jelasnya.

Ia menjelaskan, beberapa tanda-tanda penyusupan anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka) ke dalam Aksi damai di Jayapura, yakni ; 1) Menyerang aparat Polri dan membunuh Prajurit TNI, 2) Mobilisasi massa mengepung Jayapura hingga malam dengan pelemparan toko-toko, 3) Menurunkan Bendera Merah Putih di depan Bank Papua Asrama Haji, 4) Membakar mobil polisi, merusak mobil Dandim, 5) Pembobolan Lapas Abepura, 6) Melempari Polsek Jayapura Selatan, 7) Membakar PTC Entrop dan Pelabuhan konteiner, 8) Provokasi bentrokan dengan masyarakat asal luar Papua, 9) Provokasi menyerang Pertamina dan PLN, 10) Menduduki kantor Gubernur, 11) Membakar Bendera Merah Putih di beberapa Lokasi Papua.

Sehingga, Memperhatikan dengan seksama aksi brutal mobilisasi massa di Jayapura dari siang hingga malam, memberikan sinyal dengan tepat bahwa Gerakan Bersenjata dan aktivis pemberontak OPM (Organ Papua Merdeka) telah melakukan “Operasi Rusuh Level 4.

“Pasca kejadian di Asrama Papua di Surabaya, aktivis OPM mencoba melakukan “Operasi Rusuh Level 1” di Manokwari tapi teredam satu hari, kemudian lakukan modus “Operasi Rusuh level 2” di Makassar dengan issu bentrokan besar namun diredam aparat bersama Pemuda Pancasila Makassar dengan cepat berada di lokasi depan Asrama Mahasiswa Papua, melanjutkan pola “operasi rusuh level 3” di Kota Semarang dan di depan Istana Presiden Jakarta tetapi masyarakat tidak terpancing provokasi Pengibaran Bendera Bintang Kejora.” Tegasnya.

“Dengan pola Gerakan OPM yang sudah masuk ke posisi “ORL 4”, sebaiknya Presiden Jokowi, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Menkopulhukam, Kapolri dan Panglima TNI, agar segera satukan Metode cepat mengambil tindakan Tegas kepada provokator bentrokan Gerakan OPM.” Tambahnya.

Bila tidak cepat dituntaskan akan berbahaya bagi Kedaulatan Berbangsa kita ke depan, Sebab mereka akan melakukan “ORL 5” untuk membuat rusuh besar kembali di Papua atau Papua Barat dan Kota besar lainnya guna menunjang Opini Referendum.

“Segenap rakyat Papua dan komponen masyarakat dimanapun berada, agar senantiasa waspada akan provokasi Gerakan Kelompok Bersenjata dan Antek-antek OPM yang selalu ingin merongrong Kedaulatan Negara.”Tutupnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *