Waduh..!! Murid SDN Kosamja Belajar disawah

Kabar Nusantara News;- Sebanyak 120 anak dari kelas 2 dan kelas 5 akan diajak ke Desa Paddinging dan Desa Pa’batangan, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sabtu (27/1/2018) untuk belajar tentang lingkungan hidup langsung dari lapangan.Makassar(26/1/2018)

Kepala SDN KoSamja, Fahmawati S.Pd, M.Pd, menjelaskan bahwa anak didiknya akan menanam padi sambil belajar mengenai ekosistem persawahan di area Lamberang, Desa Paddinging. Anak-anak akan melihat bagaimana hama keong emas menyerang persawahan yang sudah mulai tumbuh. Juga belajar bahwa keong emas bisa berguna untuk pembuatan pupuk.

Sementara di Desa Pa’batangan, anak-anak akan merasakan prngalaman membuat gerabah secara tradisional. Desa ini memang dikenal sebagai sentra pengrajin gerabah di Takalar karena sekira 90 persen warganya bergerak di usaha rumahan ini. Biasanya, warga menjual gerabah mereka dengan harga variatif antara 1.500-25.000 rupiah perbuah, tergantung jenis produknya. Semua pembelajaran ini punya kaitan dengan mata pelajaran di sekolah yang merupakan Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Ramah Anak ini.

Konsep belajar dari alam ini dikembangkan oleh SDN KoSamJa dengan pendampingan dari Lembaga Investigasi Studi Advokasi Media dan Anak (LISAN). Selama di Takalar, murid-murid SD itu akan ditemani para aktivis dari TIME Indonesia yang bergerak di isu anak dan lingkungan.

Direktur TIME Indonesia, Irma mengatakan bahwa pembelajaran yang akan disampaikan ke anak-anak adalah mengenal alam dan menanamkan nilai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya bagaimana mempertahankan tradisi lokal yang berhubungan dengan keberadaan sawah sebagai sumber kehidupan. Selain itu, juga bertujuan menanamkan nilai kecintaan dan menghargai profesi seorang petani. Bahwa bertani merupakan pekerjaan mulian karena menghadirkan pangan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.

Rusdin Tompo dari LISAN menambahkan bahwa secara sederhana program ini hendak mengingatkan anak-anak yang tumbuh di perkotaan bahwa ada proses yang tak mudah sebelum makanan lezat yang mereka konsumsi tiba di atas meja makan.(*)

Editor : Albar



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *