Pengamat : Survey Agus Meningkat Itu Karena Bersih Dan Jujur, Tidak Seperti Nurdin Halid

Kabar Nusantara News;- Dinamika dan suhu politik di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) mulai menghangat. Adu konsep dan gagasan semakin sering dilemparkan oleh masing-masing pasangan Cagub Sulsel kepada masyarakat.Makassar (13/04/2018)

Sejauh konsep dan gagasan itu dianggap realistis dan memiliki harapan besar bagi masyarakat, pasti akan diterima dan berdampak langsung terhadap elektabilitas sang kandidat. Jika sebaliknya, pasti akan menurunkan tingkat kepercayaan publik. Itulah ‘hukum besi’ dalam pertarungan Pemilu di Indonesia.

Demikian ulasan Pengamat Komunikasi UIN Alaudin Makassar Firdaus Muhammad, di Makassar, Sulsel. Rabu (11/4/2018), menanggapi dinamika yang terjadi di Pilgub Sulsel belakangan ini.

Menurut Firdaus,setelah saling lempar konsep dan adu gagasan antarkandidat, ada gejala menarik di Pilgub Sulsel. Yakni, Agus Arifin Nu’mang, Wagub Sulsel yang selama 10 tahun mendampingi Syahrul Yasin Limpo (SYL), sepertinya mulai bergeliat dalam pencalonannya. Dukungan terhadap Agus terus merangkak naik.

Tagline Agus “Lanjutkan Pembangunan, Bukan Dinastinya” jelas-jelas memberikan pesan kontribusinya dalam kegiatan teknokrasi pembangunan Sulsel selama ini, sekaligus mengkontrastingkan dirinya dengan Ichsan Yasin Limpo (IYL), adik SYL, yang selama ini diunggulkam dalam survei Pilgub Sulsel.

“Agus mengklaim dalam taglinenya sebagai figur bersih,jujur dan telah membangun Sulsel. Tagline itu membandingkan dengan kandidat yang lain seperti Nurdin Halid yang pernah berkasus dan menghuni penjara,” ungkap Firdaus.

Begitupun dengan Nurdin Abdullah, lanjut Firdaus, cagub yang dituding terlalu banyak melakukan pencitraan ini karena kenyataannya kabupaten Bantaeng yang dipimpinnya merupakan kabupaten termiskin dan paling rendah IPM (Indeks Pembangunan Manusia)-nya, yang menjadi bukti tajam yang mengkontrastaskan persepsi yang coba dibangun Nurdin Abdullah selama ini.

“Sementara,selama ini Agus dikenal sebagai sosok low profile, figur yang jarang memperlihatkan diri, dan selalau di belakang sosok Syahrul Yasin Limpo yang merupakan media darling.Terfokusnya perhatian media ke SYL dan keengganan Agus tampil di muka seperti menenggalamkan figur ini.

Firdaus mengulas, hanya Syahrul yang sepertinya dominan menari-nari di atas panggung, yang justru di akhir jabatannya meninggalkan kasus CPI, proyek reklamasi yang diduga melibatkan adiknya, Ichsan Yasin Limpo, yang juga mencalonkan diri sebagai Cagub Sulsel.

“Pencalonan adik Syahrul ini memunculkan kritikan dinasti politik, walaupun publik di Sulsel tidak bergeming dengan isu tersebut.Dan, meskipun berbagai tokoh seperti Abraham Samad, pengamat demokrasi,hingga Ketua KPK Agus Rahardjo telah menyerukan untuk tidak memilih figur dinasti politik, karena biang munculnya kasus korupsi,” jelas Firdaus.

Menurut Firdaus,di media sosial, dalam polling koran lokal Fajar, Agus yang sebelumnya tidak diunggulkan dalam survei itu, langsung melejit membayangi Nurdin Halid yang memimpin polling koran itu.

“Sosok Agus memang low profile. Namun, sejatinya dia telah berkontrobusi besar bagi pembangunan Sulawesi Selatan.Coba lihat mayoritas pembangunan Sulsel yang ditonjolkan selama ini, kan pembangunan pertanian yang menghasilkan overstockmaupun pembangunan infrastruktur.Siapa sih yang jago pertanian,dan juga strategi teknokrasi di Sulsel? Ya,pak Agus itu,” ujar Firdaus.

Saat ini, menurut Firdaus, harus diakui, Agus sosok the least evil.Tidak pernah berkasus.Masyarakat mengharapkan terwujudnyaclean and good governance di Sulsel. Dan harapan itu ada di Agus.Kalau dinasti politik, di mana-mana pasti akan memunculkan kasus korupsi.

“Juga,bagaimana kalau Sulsel dipimpin orang yang pernah dipenjara? Wah,itu secara etika dan moral sudah terbebani masa lalu. Sosok Agus juga bukan tipe yang membesar-besarkan pencitraan, seperti kandidat lain yang kuatkan pencitraan tapi lemah bukti. Sampai-sampai menolak data BPS,”pungkas Firdaus. (*)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *