Pembangunan Trans Papua, Pemerintah dihadang kondisi geografis

Kabar Nusantara News;- Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur tidak terkecuali di Indonesia Timur. Pembangunan jalan Trans Papua menjadi salah satu janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sesuai dengan nawa cita Jokowi membangun dari pinggir untuk pemerataan pembangunan.Nasional (25/1/2018)

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pemerintah menargetkan pada akhir tahun 2019, jalan Trans Papua sepanjang 4.330 km dari Provinsi Papua Barat hingga Provinsi Papua bisa diakses seluruhnya.

Akan tetapi dalam proses pembangunan jalan ini, ada tantangan yang dihadapi dalam hal suplai material batu yang menjadi kebutuhan. Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, mengatakan kebutuhan batu tersebut harus didatangkan dari Palu, Sulawesi Tengah sehingga percepatan waktu untuk kebutuhan logistik sedikit terkendala.

“Pada segmen IX yaitu ruas Merauke-Tanah Merah-Waropko-Oksibil tantangannya adalah ketiadaan batu-batuan. Oleh karenanya batu-batuan harus didatangkan dari Kota Palu atau menggunakan campuran tanah dan semen (soil cement),” jelasnya dalam keterangan tertulis seperti dikutip Kamis (25/1/2018).

Tantangan lainnya dalam pembangunan jalan di Papua selain kondisi geografis wilayah papua yang masih hutan sehingga berhadapan dengan medan yang berat juga kondisi cuaca terkadang juga menjadi penghalang. Di sisi lain, pengerjaan jalan di ruas Merauke-Tanah Merah-Waropko-Oksibil tersebut juga belum melibatkan TNI karena dari sisi keamanan masih relatif kondusif.

Penulis : AA || Editor : Albar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *