Peduli Penyandang Disabilitas, Aktivis Akan Dirikan Wadah Pendidikan

Kabar Nusantara News;- Swadaya Mitra Bangsa (Yasmib) Sulawesi mengikuti rapat koordinasi di Batu, Malang, 12 sampai 15 Februari 2018.Makassar (14/02/2018)

Rapat mitra Program Peduli ini mengangkat tema: “Koordinasi Mitra Program Peduli Pilar Disabilitas untuk Agenda Strategi Nasional Disabilitas dan Konsolidasi Gerakan Disabilitas”.

Secara nasional, pada program Peduli Pilar Disabilitas, telah diwacanakan rencana pembentukan wadah kaderisasi. Melakukan proses pendidikan dan pelatihan penyandang disabilitas agar dapat melakukan gerakan inklusi.

“Untuk saat ini wadah tersebut akan dibuat dalam sebuah akademi, namun hal ini masih proses diskusi untuk penentuan nama,” kata Masita Syam Direktur Program YASMIB Sulawesi, Rabu 14 Februari 2018.

Selain nama, pemerhati disabilitas juga mendiskusikan muatan materi yang relevan. Serta mengkaji berapa lama waktu pendidikan.

Hal yang menjadi latar belakang pentingnya wacana tersebut, bahwa saat ini masih terbilang sedikit disabilitas terkategori sebagai kader yang dapat melakukan gerakan inklusi.

Bahkan di beberapa organisasi disabilitas, pengelolaan organisasi masih lemah. Selanjutnya, dalam melakukan advokasi masih praktis bersifat belas kasihan. Belum mendorong advokasi strategi atau mendorong pemerintah, agar inklusi disabilitas menjadi mainstream.

Saat ini juga banyak organisasi yang melaksanakan program terkait isu disabilitas. Namun harus diakui masih ada yang mengimplementasikan pada tataran kepentingan program.

“Belum menjadi sebuah gerakan,” kata Masita.

Melalui program peduli ini, dirasa penting untuk membentuk sebuah lembaga pendidikan atau sekolah yang dapat mencetak kader-kader disabilitas. Melahirkan aktivis yang peduli disabilitas.

“Saat ini masih proses diskusi untuk penyiapan,” kata Masita.

Akademi atau wadah ini jangan dibayangkan harus memiliki gedung dan infrastruktur lengkap. Tapi lebih kepada prosesnya. “Pesertanya juga akan diseleksi,” kata Masita.

Hadir dalam pertemuan, perwakilan Bappenas dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan.

“Menyampaikan draft awal Stranas Pengarusutamaan Penyandang Disabilitas,” katanya.

Penulis : Arh || Editor : Fadly

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *